Notification

×

Iklan

Wisata: Eksotisme Salju Panas di Dolok Tinggi Raja Simalungun

Senin, 21 Oktober 2024 | 10:43 WIB Last Updated 2024-10-21T03:45:58Z

ARN24.NEWS --
Dolok Tinggi Raja adalah sebuah tempat yang terletak di Desa Dolok Merawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Lokasinya masih dalam wilayah kewenangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Sumatera Utara yang terpisah jarak 90 kilometer dari pusat Kota Medan.

Dulu, Dolok Tinggi Raja adalah kawasan cagar alam. Namun kini, sebagian wilayah Dolok Tinggi Raja menjadi taman wisata alam. Para pelancong perlu mengetahui status ini agar tak salah kaprah ketika berkunjung lantaran sudah berubah dari cagar alam yang tak boleh disentuh sama sekali, menjadi taman wisata alam.

Di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Cagar Alam Dolok Tinggi Raja merupakan kawasan Hutan Lindung Sianak-anak I dan Hutan Lindung Sianak-anak II. Kedua kawasan konservasi ini masing-masing ditetapkan sebagai hutan lindung pada 1916 dan 1918.

Penetapannya dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan bersama raja-raja di Simalungun. Lantaran keunikan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya, maka raja-raja di Simalungun bersepakat lagi untuk meningkatkan status kedua hutan lindung tersebut menjadi cagar alam seluas 167 hektare.

Kesepakatan ini diterakan dalam bentuk Zeelfbestuur Besluit No. 24 Tanggal 18 April 1924. Kawasan ini telah dilindungi sejak tahun 1924 melalui keputusan bersama raja-raja Simalungun. Lokasi salju Dolok Tinggi Raja adalah sebuah tempat wisata yang eksotik di kawasan cagar alam seluas 176 hektar. Sementara luas kawah Salju Dolok Tinggi Raja mencapai 4 hektar yang berada kawasan hutan hujan tropis dataran rendah yang subur dan hijau dengan komposisi pohon beraneka ragam.

Keunikan dan pesona dari kawasan ini adalah, potensi sumber air panas berasal dari endapan-endapan kapur, yang terbentuk dari proses panas bumi mengandung belerang, sehingga membentuk teras-teras tanah kapur mencapai luas sekitar 35 hektar.

Aliran air panas yang menyatu dengan air sungai, bisa Anda manfaatkan untuk mandi karena airnya terasa hangat-hangat kuku. Sumber air panas suhunya bisa mencapai 90 derajad ini, berasal dari celah-celah bukit kecil yang ada di sekeliling kawasan tersebut.

Air panas mengalir diantara bebatuan kapur, membuat bebatuan tersebut berwarna putih bersih seperti salju. Bukit-bukit kapur yang dilalui air panas, menjadikan kawasan ini menjadi begitu unik dan menarik untuk di pandang dan diabadikan.

Selain itu, aliran air panas yang melewati bebatuan diselimuti lumut hijau, dapat menciptakan sebuah karpet berwarna hijau keputihan, sangat menggagumkan untuk dipandang. Sementara itu, pada bagian atas kawah terdapat sebuah kolam alam yang tidak terlalu lebar, berisi gelembung air panas dari dasar kolam. 

Tetapi karena panasnya air serta rapuhnya kolam, menjadikan tempat ini dilarang untuk Anda mandi atau berenang. Aliran air panas ini akan mengalir ke semak-semak yang mengering dan akan bermuara ke sebuah danau berwarna biru kehijauan. Pada bagian bawah tebing, 

Wisatawan dapat menikmati air kolam berhawa sejuk, dengan air terjun kecil yang dapat digunakan menyegarkan diri setelah lelah berjalan-jalan. Air dalam kolam yang mengandung belerang ini, dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit seperti panu, kadas, kudis atau eksim. 

Bukit-bukit hasil endapan kapur, yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat aktif 
kembali. Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi dan bukit-bukit kapur tersebut tidak stabil.  Ketidakstabilan inilah yang menjadikan perlindungan kawasan menjadi sangat penting untuk tetap di jaga kelestariannya, demi kestabilan ekosistem hutan dan kawasan sekitarnya.

Jika tidak ingin mandi atau berendam diair panas, pengunjung cukup memandangnya dengan penuh kekaguman, atas ciptaan Ilahi yang sangat menakjubkan. (dsr/nt)