Notification

×

Iklan

Lapas Kelas I Medan Jadi Contoh, LPKA Lakukan Studi Tiru "Dapur Sehat"

Selasa, 15 Oktober 2024 | 15:14 WIB Last Updated 2024-10-15T08:14:51Z

Kunjungan Studi Tiru dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Medan yang datang untuk belajar langsung tentang pengelolaan Dapur Sehat Lapas Kelas I Medan. (Foto: Istimewa) 

ARN24.NEWS
– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan kembali menjadi sorotan dengan Dapur Sehat yang menarik minat banyak pihak. Salah satu yang terbaru adalah kunjungan Studi Tiru dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Medan yang datang untuk belajar langsung tentang pengelolaan dapur tersebut.


Kegiatan studi tiru ini berlangsung pada, Selasa (15/10/2024) dengan rombongan LPKA disambut hangat oleh jajaran Lapas Medan. Dalam kunjungan ini, diperkenalkan pada konsep Dapur Sehat, yang berfokus pada penyediaan makanan bergizi dan layak bagi para warga binaan.


Kepala Lapas Kelas I Medan, M. Pithra Jaya Saragih, melalui Kepala Seksi Perawatan, Amran menjelaskan bahwa Dapur Sehat merupakan bagian dari komitmen Lapas Medan untuk meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan. 


"Kami ingin memastikan bahwa para warga binaan mendapatkan asupan yang bergizi sesuai standar kesehatan, dan ini merupakan upaya konkret dalam mewujudkan pemasyarakatan yang lebih manusiawi," ujarnya.


Tidak hanya itu, kunjungan studi tiru ini juga diisi dengan diskusi mendalam terkait operasional dapur, termasuk bagaimana pengelolaan bahan baku, kebersihan, hingga pengawasan gizi dilakukan secara ketat. 


Hal ini menarik minat LPKA yang sedang mencari referensi untuk mengimplementasikan program serupa, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembinaan bagi anak-anak yang berada di bawah pengawasan LPKA.


Kepala Subseksi Layanan Kesehatan LPKA, Uli Helena Trisna Dewi, mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem yang diterapkan di Lapas Medan. 


"Kami melihat bahwa inovasi Dapur Sehat ini dapat menjadi contoh yang baik dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan, tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial," tuturnya.


Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama yang lebih intensif antara kedua Lembaga dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan. 


Studi tiru ini juga menjadi bukti nyata bahwa inovasi yang dihadirkan Lapas Kelas I Medan mampu memberikan dampak positif tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia. (sh