ARN24.NEWS -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan peninjauan ke Posko Ops Tribrata Jaya 2024 di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (3/9/2024) sore. Kapolri dalam kesempatan tersebut juga memimpin rapat terbatas yang membahas kesiapan Operasi Tribrata Jaya 2024.
“Saya melaksanakan peninjauan Posko Ops Tribrata Jaya 2024 dalam rangka pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan kegiatan International Sustainability Forum (ISF) Tahun 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 3-6 September 2024 di Prov DKI Jakarta,” ujar Kapolri dikutip dari Instagram resmi @listyosigitprabowo, Rabu (4/9/2024).
Dikatakan Kapolri, Operasi Tribrata Jaya 2024 dilakukan menjamin keamanan dan kelancaran dua agenda besar, yakni kegiatan Paus Fransiskus selama di Indonesia dan International Sustainability Forum (ISF) 2024. Dalam operasi ini, Polri juga telah menyiapkan ribuan personel dan berbagai satuan tugas (satgas).
“Polri telah menggelar Operasi Kepolisian Terpusat Tribrata Jaya-2024 dengan melibatkan sebanyak 4.730 Personel yang terbagi menjadi 8 Satgas,” katanya.
Dalam peninjauan ini, Kapolri menekankan kepada seluruh personel agar tetap waspada dengan potensi gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi.
“Sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Karo PID Divhumas Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro yang juga Kasatgas Humas Ops Tribrata Jaya 2024, menjelaskan kunjungan Paus mulai dari tanggal 3 hingga 6 September.
Ada pun agendanya mulai kegiatan kenegaraan diterima Presiden Jokowi hingga Misa Akbar di GBK pada 5 September.
Untuk memperlancar pengamanan, Tjahyono mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas buka tutup jalan.
“Salah satunya rekayasa lalin hanya sifatnya buka tutup jalan yang dilalui rombongan Paus Fransiskus wilayahnya sesuai obyek pengamanan mulai dari Bandara sampai Gereja Katherdal. Lalu obyek pengamanan lainnya sesuai jadwal kegiatan yang dilakukan oleh rombongan Paus Fransiskus seperti Istana Merdeka, Masjid Istiqlal dan GBK pada saat pelaksanaan Misa bagi umat Katholik,” terangnya.
Tjahyono meminta maaf dan berharap masyarakat dapat memahami jika terkena imbas rekayasa lalu lintas. Hal tersebut, kata dia, dilakukan agar pengamanan dua agenda tersebut berjalan lancar dan aman.
“Kami dari Polri meminta maaf jika ada masyarakat terkena imbas rekayasa lalu lintas. Semua itu kami lakukan agar pengamanan berjalan lancar dan membuat Indonesia di mata dunia menjadi negara yang layak dikunjungi,” ucapnya. (el tarigan)