Notification

×

Iklan

Tolak Dinasti, Demo 'Blok Medan' Sampai Bobby Pun 'Kebanjiran' Akibat Janji....

Rabu, 28 Agustus 2024 | 12:17 WIB Last Updated 2024-08-28T06:18:19Z

ARN24.NEWS --
Beredar video janji Bobby Nasution bersama pasangannya Aulia Rahman saat berkampanye menuju Medan Satu pada 2020 lalu. Di situ menantu Presiden RI Joko Widodo berjanji untuk menuntaskan banjir Kota Medan. 

"Bagi masyarakat Kota Medan ke depannya apabila Medan tanpa banjir pilihlah Bobby-Aulia". Demikian narasi Bobby Nasution yang kini duduk sebagai Walikota Medan dan sedang mengincar kursi Sumut Satu. 

Dan memang kinerja Bobby-Aulia langsung bergerak. Yakni dengan memperbaiki drainase, buka-tutup dan pengerukan. Namun hasilnya, toh banjir masih tetap melanda Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Tampak pada Selasa (27/8/2024) jelang sore kemarin, banjir mengepung Kota Medan. Nasib 'obok-obok' gorong-gorong pun seolah tak berfungsi. Begitu juga dengan pembersihan sungai Deli yang sempat dibersihkan. 

Kini rerumputan kembali tumbuh subur, sedangkan pohon-pohon di seputarannya sudah ditebang habis. Terlepas dari janji Bobby untuk mengatasi banjir Kota Medan, dua peristiwa yang masih menyangkut Istana juga tersaji, kemarin. 

Yakni aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Masyarakat Sipil Sumatera Utara (Sumut). Mereka menggelar aksi di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan. 

Mahasiswa datang membawa spanduk dan berbagai poster yang berisikan sejumlah tuntutan. Antara lain tolak dinasti politik, kawal putusan MK, tolak outsourching dan terapkan sistem kerja layak bagi buruh. Selain itu, massa aksi juga meminta agar RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat segera disahkan.

“Kami kembali datang untuk menegaskan, bahwa kami tetap mengawal janji DPRD Sumut yang telah menerima tuntutan kami beberapa hari lalu. Yakni sepakat dengan putusan MK dan menolak dinasti politik,” kata salah seorang orator Nikita.

Tak cuma mahasiswa bergerak di gedung DPRD Sumut, bahkan kaum emak-emak juga berunjuk rasa di kantor Gubernur Sumut. Spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap kebijakan 'Blok Medan' serta tudingan campur tangan politik atau cawe-cawe yang dilakukan oleh pihak tertentu.

Protes ini bermula dari ketidakpuasan masyarakat, terutama emak-emak, terhadap keputusan terkait 'Blok Medan', yang dianggap merugikan mereka. 'Blok Medan' adalah proyek besar yang melibatkan pengelolaan lahan di wilayah strategis, namun dianggap tidak transparan dan cenderung merugikan masyarakat kecil. 

Para demonstran menuntut agar Gubernur Sumut segera mencabut keputusan tersebut dan menghentikan segala bentuk campur tangan politik yang berpotensi memperburuk kondisi masyarakat. Tudingan cawe-cawe politik juga menjadi sorotan utama dalam aksi ini. 

Para emak-emak menuding adanya pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka mendesak Gubernur Sumut untuk bersikap netral dan tidak membiarkan intervensi politik yang hanya akan menambah beban masyarakat.

Protes ini menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka. 

Diketahui, banjir mengepung Kota Medan, kemarin, itu membuat Walikota Bobby Nasution terjun langsung ke lapangan. Dia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan untuk menyiapkan sekitar 500 nasi bungkus bagi warga yang rumahnya terendam banjir. 

Selain memberikan sejumlah instruksi kepada BPBD, termasuk menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya awal Bobby dalam mengatasi banjir yang terjadi di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. 

Menantu Presiden Joko Widodo ini juga langsung menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk bergerak cepat dalam membantu warga yang terdampak. Ada tiga lokasi yang mereka kunjungi, yaitu Gang Cipto Lingkungan 13, Gang Indah, dan Gang Keamanan, yang termasuk dalam Lingkungan 19. 

Ketinggian air bervariasi, mulai dari selutut orang dewasa hingga 1,5 meter, terutama di rumah-rumah yang berada di pinggiran sungai. Bobby menampung semua keluhan warga dengan penuh perhatian. Setelah itu, bersama Topan Obaja Putra Ginting, ia menerobos banjir untuk melihat lebih dekat titik-titik banjir dan meninjau kondisi sungai di lokasi tersebut. 

Bobby tampak membahas upaya-upaya penanggulangan banjir bersama Pj Sekda Kota Medan Topan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan. 

Sebelumnya, Bobby dan Topan juga meninjau banjir di Kecamatan Medan Selayang, dari kawasan Sempakata hingga Padang Bulan Selayang 2. Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan terus berupaya menangani dan meminimalisir banjir di kota ini. (saze/nt)