Notification

×

Iklan

Sambut Hari Kemerdekaan RI dan Hari Pengayoman ke-79, Rutan Medan Gelar Lomba Masak

Jumat, 16 Agustus 2024 | 23:36 WIB Last Updated 2024-08-16T16:36:37Z

Lomba Masak Nasi Tumpeng antara Warga Binaan Pemasyarakatan, pegawai dan Dharmawanita Rutan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Dalam rangka memeriahkan Hari Pengayoman ke-79 Rutan Kelas I Medan menyelenggarakan Lomba Masak Nasi Tumpeng antara Warga Binaan Pemasyarakatan, pegawai dan Dharmawanita Rutan berdurasi 3 jam dengan penilaian proses meracik, merajang bumbu, keindahan tata letak masakan yang mengelilingi Nasi Tumpeng serta kebersihan di lokasi Dapur Sehat, Kamis (15/8/2024).


Masing-masing peserta diikuti oleh 4 orang yang berjumlah 5 kelompok dari Dharmawanita, pegawai dan Warga Binaan. Saingan Lomba memasak Nasi Tumpeng terasa sengit, pasalnya pengalaman dari warga binaan ini sehari harinya memasak untuk kebutuhan penghuni rutan yang berjumlah kurang lebih 3.400 orang, sementara saingannya Ibu-ibu Dharmawanita yang memasak hanya untuk kebutuhan keluarganya.


Serunya dari 5 kelompok itu sama-sama tidak mempunyai pengalaman lomba memasak Nasi Tumpeng dengan beraneka ragam jenis lauk pauk yang menghiasinya.


Lomba memasak Nasi Tumpeng yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB menghadirkan juri Agus, Chef Hotel Mercure dan Ridwan, Chef Hotel Ibies Style Pattimura Medan. Kehadiran para chef sebagai juri ini menambah semangat peserta lomba yang dihadirkan oleh Rutan Kelas I Medan dari juri Eksternal.


Saat proses lomba memasak Nasi Tumpeng di Dapur Sehat Rutan Kelas I Medan dimulai para juri langsung memberikan penilaian kepada setiap kelompok sembari memperhatikan proses kreasi nasi tumpengnya.


"Penasaran seperti apa rasa berbagi menu yang mengelilingi nasi tumpengnya di setiap peserta lomba karena kalau melihat proses memasak dan penyajiannya rasa-rasanya para peserta pemain naturalisasi ya," kata Agus sambil tertawa kagum menanyakan kepada Panitia lomba.


"Saya agak sulit menilainya karena hampir setiap kelompok cara memasak nasi tumpengnya mulai dari meracik bumbu hingga jadi beragam lauk pauk yang mengelilingi nasi kuning dibentuk kerucut ditambah pernak pernik bendera Merah Putih sebagai penghias diatasnya terasa mahir terlebih semangat para peserta begitu serius untuk memenangkan lomba ini," jelas Ridwan Chef Hotel Ibies Style Pattimura Medan.


Usai 5 kelompok peserta lomba memasak nasi tumpeng selesai dan diletakkan diatas meja stainless steel di dapur Sehat Rutan Kelas I Medan, saatnya para juri menentukan pemenang, Agus dari Chef Hotel Mercure menuturkan dalam penilaiannya semua peserta lomba membuat kami sulit menentukan pemenangnya. Menurutnya sudah imbang cara maupun rasa dari penyajian tata letak nasi tumpeng yang dilombakan seperti kami.


"Gambaran saya sebagai juri sudah imbang sama kita sih sebenarnya," kata Agus yang disambut riuh tepuk tangan gembira peserta maupun yang melihat keseruan lomba memasaknya.


"Pak, kalau gitu setelah kami bebas nanti sudah bisa la kami bekerja di hotel tempat bapak bekerja ya," jawab warga binaan serentak yang disambut Amin oleh Dharmawanita bersemangat dan bertepuk tangan.


Keluar sebagai juara kedua pemenang lomba memasak nasi tumpeng di Rutan Kelas I adalah warga binaan sementara juara pertama oleh Ibu-ibu Dharmawanita yang berloncatan gembira mendengar pengumuman lomba dari juri.


Sementara itu Ketua Dharmawanita Rutan Kelas I Medan menyebutkan kebahagian setelah selesainya perlombaan membuat nasi tumpeng menyambut hari Kemerdekaan dan Pengayoman ke-79 ini.


"Terima kasih sebelumnya kepada Chef yang berkenan hadir sebagai juri lomba memasak nasi tumpeng, ini menunjukkan penilaiannya kita butuhkan untuk kedepannya, agar kalau ada pesanan nasi tumpeng kita tidak perlu memesan dari luar lagi ya, dan penilaian saya kepada 5 kelompok lomba ini semuanya sudah jadi pemenangnya," tutur Joan Nimrot istri dari Karutan Kelas I Medan.


Perlombaan lomba memasak nasi tumpeng ini menurut Joan Nimrot adalah untuk melihat potensi mereka dalam memasak serta menjalin silaturahmi agar terus tetap terjaga dan ternyata warga binaan Rutan Kelas I Medan ini mampu membuktikan bahwa mereka bisa berkarya dan bisa bersaing kepada Ibu-ibu Dharmawanita dan pegawai rutan, tutupnya. (sh