Notification

×

Iklan

Perahu Terbalik, Nelayan asal Nias Ditemukan Selamat

Rabu, 28 Agustus 2024 | 21:48 WIB Last Updated 2024-08-28T14:48:38Z

Polisi datangi rumah korban nelayan yang ditemukan selamat. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Setelah sempat dinyatakan selamat, seorang nelayan di Kepulauan Nias, Arman Nazara alias Rama (23) warga Dusun IV Desa Tafa`o Kecamatan  Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, akhirnya ditemukan selamat.


Korban pergi melaut sejak Senin 26 Agustus 2024 sekira pukul 15.00 WIB, dan ditemukan pada Selasa (27/8/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.


"Korban ditemukan langsung oleh ayahnya dalam kondisi selamat," terang Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani, Rabu (28/8/2024).


Kata Revi, korban ditemukan terdampar di sekitar Luaha Muzoi dalam kondisi lemas oleh ayahnya yang melakukan pencarian menggunakan perahu. 


"Saat ini, kondisi korban sudah siuman dan dalam kondisi sehat," katanya.


Menurut Revi, awalnya korban dinyatakan hilang pada Senin 26 Agustus sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, Rama menuju tepi Sungai Turezuliho yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumahnya dengan alasan melaut menggunakan perahu.


Dari keterangan orang tuanya Ama Resi, korban masih sempat melakukan komunikasi ke pihak keluarga pada Selasa 27 Agustus atau keesokan harinya.


Dalam percakapan itu korban mengaku dalam kondisi bahaya. Perahu yang dibawanya tenggelam di tengah laut.


"Jadi pada Selasa pagi masih sempat komunikasi sekitar pukul 07.00 WIB. Dia mengaku sedang berada di tengah laut, perahunya hanyut terombang ambing dari pulau Galifa dan tidak mengetahui dimana posisinya," ujar Revi.


Sementara, sambung Revi, salah seorang nelayan Ama Arjul, bersama nelayan lainya mengaku sempat melihat korban di sekitar pulau Galifa Perairan Lahewa, berjarak sekira 2 kilometer dari tempat mereka berada. Terlihat satu perahu dalam kondisi mengapung dengan 1 orang di atasnya.


Pria tersebut diduga korban, terlihat menggunakan jas hujan hijau dan dalam posisi berdiri di atas perahu, sempat melambaikan dayung sebagai pertanda minta tolong.


Namun, karena cuaca yang buruk disertai ombak dan gelombang yang tinggi, Ama Arjul dan rekan-rekannya tidak berani memberikan pertolongan kepada korban.


Tidak berselang lama, perahu yang ditumpangi korban tiba-tiba dihantam ombak dan perahu tersebut sudah tidak terlihat lagi. (sh