Kelima terdakwa saat mengikuti persidangan di Pengadilan Tipikor Medan. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Faizal, adik mantan Bupati Batubara, Zahir, bersama empat rekannya diadili terkait perkara suap pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Batubara tahun 2023.
Adapun keempat lainnya tersebut, yaitu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Adenan Haris, dan Darwinson Tumanggor selaku Sekretaris Disdik.
Kemudian, Rahmad Zein sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Disdik serta Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Batubara, Muhammad Daud.
Kelimanya menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan dan didakwa menerima suap sebesar Rp 2.000.250.000 lebih oleh jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Batubara.
"Primer, perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang (UU) No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP," kata JPU Tomey Pandiangan di Ruang Sidang Cakra 4 PN Medan, Kamis (8/8/2024).
Kemudian, kelimanya juga didakwa melanggar dakwaan subsider, yaitu Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP.
Kata jaksa, uang sebesar Rp 2 miliar tersebut merupakan uang yang terkumpul dari suap yang dimintakan oleh kelima terdakwa dari para peserta seleksi PPPK sebagai jaminan kelulusan.
Setelah mendengarkan pembacaan dakwaan, selanjutnya majelis hakim diketuai Zufida Hanum menunda persidangan hingga Kamis (15/8/2024) dengan agenda pembacaan nota keberatan (eksepsi) dari para terdakwa. (sh)