Notification

×

Iklan

Mabuk Kecubung, 44 Warga Masuk RSJ dan 2 Korban Tewas

Sabtu, 13 Juli 2024 | 14:52 WIB Last Updated 2024-07-13T07:52:54Z

ARN24.NEWS --
Sebanyak 44 warga masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menjalani peraawatan diduga akibat mabuk kecubung. Saat ini tercatat dua orang di antaranya meninggal dunia.

"Update per hari ini (Kamis) itu sekitar 44 pasien, kemudian terdata sementara wanita ada 3 orang dan sampai detik ini ada dua yang meninggal, mudah-mudahan tidak terdampak lagi," kata Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, kemarin. 

Budi mengungkapkan para pasien tersebut mulai masuk ke RSJ Sambang Limun pada Jumat (5/7/2024) lalu. Saat ini 9 pasien menjalani rawat jalan, sedangkan lainnya masih menjalani rawat inap.

"Mereka masuk mulai berdatangan dari hari Jumat, dan sampai hari ini ada 44 pasien itu kisaran umur dari 20 sampai 55 tahun. 9 orang rawat jalan, sisanya rawat inap," bebernya.

Lebih lanjut Budi menyebut jika para pasien yang dirawat semuanya mengalami halusinasi hebat. Sehingga dokter yang menangani memberikan obat penenang.

"Makanya karena tingkat dosis masing-masing berbeda jadi ada yang tidak sadarkan diri, ada yang meninggal, ada yang masih sadar tapi meracau (berbicara sendiri), jadi dari dokter memberikan obat penenang," jelasnya.

Ditanya soal adanya dugaan pencampuran kecubung dengan zat lain, Budi enggan berikan penjelasan lebih jauh. Namun, dia menduga beberapa pasien memang mencampur kecubung dengan obat-obatan hingga minuman keras.

"Informasi dari dokter, memang ada unsur kimia, tapi untuk lebih lanjut pihak berwenang," katanya.
Budi mengaku saat ini pihaknya masih fokus menangani para pasien tersebut. Sejauh ini, kata dia, para pasien belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum stabil.

"Kalau autopsi itu ranah polisi ya, tapi sebagian masih belum bisa ditanya-tanya karena masih belum sadar, karena butuh 3 hari untuk pemulihan fisik, sementara kejiwaan butuh 2 minggu. Jadi itu dari polisi ya, supaya kita sama-sama tau dari mana mereka mendapatkan kecubung itu," pungkasnya. (dtc/nt)