Notification

×

Iklan

Kesal Diusir, Nyawa Paman Melayang di Tangan Keponakan

Jumat, 26 Juli 2024 | 18:14 WIB Last Updated 2024-07-26T11:14:58Z

ARN24.NEWS --
Sekira 15 Juli 2024, Oslen Siregar kedatangan keponakannya, Ferdian. Niatnya ingin menetap di rumah laki 66 tahun itu di Huta 8 Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar. Lamban laun dengan berjalannnya waktu, suasana tak sedap menerpa Oslen yang tak lain adik kandung ayah Ferdian. 

Dan, 10 hari menetap di sana, Oslen mulai merasa tak senang atas prilaku pemuda 24 tahun itu. Pasalnya, Ferdian kerap membuang pakaiannya yang sudah dikenakan secara sembarang di kamarnya. Dari situ Oslen mulai tak simpati kepada keponakannya itu. 

Puncaknya, Kamis dini hari WIB. Oslen masuk ke kamar Ferdian. Dia marah sejadinya karena kamar Ferdian tak pernah rapi. Pertengkaran terjadi, hingga akhirnya Oslen membuang semua pakaian Ferdian. 

Takut terjadi pertengkaran panjang, tetangga Oslen, Alex mengamankan Ferdian. Dia mengajak Ferdian untuk tidur di rumahnya. Usai pakaian Ferdian semua dimasukkan ke rumah Alex, toh tak membuatnya nyaman. Rasa dendam tersimpan di hati Ferdian. 

Dini hari itu juga, Ferdian menuju dapur Alex. Di sana dia menemukan sebilah parang panjang. Parang itu kemudian diselipkan di pinggangnya. Mengaku mau keluar cari angin, nyatanya Ferdian menuju rumah Oslen. Tepat berada di depan Oslen, sang ponakan itu menyuruhnya keluar rumah. 

Di saat Oslen keluar rumah, seketika senjata tajam mematikan itu diarahkan ke pria gaek tersebut. Tanpa basa-basi, Ferdian menghujamkan senjata tajam tersebut ke tubuh Oslen. Secara membabibuta arahan parang membuat Oslen terkapar bersimbah darah. 

Puas melampiaskan amarahnya, selanjutnya Ferdian membuang parang ke parit. Karena keributan itu pula membuat tetangga Oslen, Alex keluar rumah. Begitu terkejutnya Alex melihat Oslen sudah tewas berimbah darah. Selanjutnya Alex melaporkan kejadian itu ke polisi. 

"Ditegur terkait pakaian dari pelaku yang berantakan di kamar. Lalu, dibuang oleh korban dan mengusirnya. Hal tersebut yang menyebabkan pelaku tersinggung dan sakit hati," kata Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi, kemarin. 

Kapolsek Bangun AKP Esron Siahaan menyebut TKP di depan rumah korban Oslen Siregar. Di mana korban adalah bapatua atau abang kandung dari bapak tersangka Ferdian. 

"Dikarenakan perbuatan yang dilakukan oleh korban, tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil sebilah parang yang ada di pinggangnya dan mengayunkan sebilah parang tersebut ke arah wajah korban secara berulang-ulang," terang Esron.

Setelah korban tergeletak dengan berlumuran darah, pelaku menyeret tubuh korban dari lantai teras ke tanah. Lalu, parang tersebut dibuang pelaku di parit yang berada di depan rumah korban.

"Mendengar kejadian tersebut saksi Alex keluar dari rumah dan melihat korban sudah tergeletak di tanah dan wajahnya berlumuran darah," tandasnya. Peristiwa pembunuhan itu lalu dilaporkan ke pihak kepolisian. Tak lama, petugas datang dan melakukan olah TKP serta menangkap pelaku. (saze/mtc)