Notification

×

Iklan

Cara Mengatasi Saraf Kejepit & Pengobatannya

Sabtu, 13 Juli 2024 | 14:42 WIB Last Updated 2024-07-13T07:42:20Z

ARN24.NEWS --
Saraf kejepit kerap dianggap remeh. Namun penyakit ini berisiko besar yang bisa menyebabkan kematian hingga kelumpuhan. Saraf kejepit sering dianggap sebagai nyeri pinggah biasa. Namun penderitanya bisa merasakan sakit di sejumlah bagian tubuh.

Sebenarnya apa sih penyakit saraf kejepit itu? Saraf kejepit atau saraf terjepit nama penyakitnya disebut hernia nukleus pulposus (HNP) atau disebut juga radikulopati. Penyakit ini terjadi salah satunya karena bantalan ruas tulang belakang mengalami pergeseran yang menekan saraf tulang belakang.

Dilansir detikHealth dari Mayo Clinic, saraf kejepit terjadi pada seluruh ruas tulang belakang, mulai dari tulang leher, dada, hingga tulang pinggang yang meliputi cervical, thorakal, serta lumbal.

Dan 90 persen kasus saraf kejepit terjadi di area punggung bawah atau pinggang yang disebut radikulopati lumbalis. 8 persen terjadi di area punggung hingga leher, sisanya terjadi di area dada.

Berikut Gejala Saraf Kejepit: 
- Kesemutan
- Muncul rasa nyeri yang tajam seperti terbakar
- Otot terasa lemah
- Sulit menggerakkan kaki dan tangan
- Mati rasa pada area yang terdapat titik saraf.

Penyebab Saraf Kejepit: 
Mengutip situs Kementerian Kesehatan, saraf kejepit bisa disebabkan beberapa posisi tubuh yang menekan sekitar saraf, seperti bertumpu pada siku atau kebiasaan menyilangkan kaki dalam waktu lama.

Penyebab lainnya yaitu:
1. Herniasi diskus, yakni suatu kondisi yang diakibatkan bantalan tulang belakang bergeser dari posisi yang seharusnya.
2. Rheumatoid arthritis atau peradangan sendi.
3. Stenosis spinal, yakni penyempitan yang tidak normal di tulang belakang.
4. Carpal tunnel syndrome, suatu kondisi yang disebabkan saraf median di pergelangan tangan tertekan.
5. Cedera, memar, atau kondisi lain yang menyebabkan pembengkakan.

Orang yang Berisiko Terkena Saraf Kejepit: 
Saraf kejepit biasanya menyerang ibu hamil, penderita diabetes, orang dengan aktivitas berat, orang yang berbaring dalam waktu lama, orang yang mengalami cedera tulang belakang, dan orang yang punya riwayat saraf terjepit dalam keluarga.

Orang yang sudah lanjut usia (lansia) juga rentan terkena saraf kejepit karena diskus vertebra (penghubung antara tulang) menjadi tidak fleksibel dan mudah robek karena usia.

Cara Mengobati Saraf Kejepit: 
- Perbanyak istirahat, jika membutuhkan penanganan lebih bisa menjalani tirah baring atau bed rest di rumah sakit
- Fisioterapi
- Mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter
- Melakukan operasi bedah, syaratnya pasien saraf kejepit sudah merasakan nyeri hebat selama 2-3 bulan terakhir dan tidak bisa diobati dengan cara di atas. (dth/nt)