Notification

×

Iklan

Aris Rinaldi Nasution (Ketua Forwakum Sumut): Mental Juara, Spanyol Permalukan Jerman

Jumat, 05 Juli 2024 | 09:50 WIB Last Updated 2024-07-05T02:50:32Z
Ketua Forwakum Sumut, Aris Rinaldi Nasution, SH. 

ARN24.NEWS --
Sama-sama tiga kali merengkuh juara Piala Eropa. Sama-sama bermain apik saat fase penyisihan grup. Sama-sama punya pemain muda alias wonderkid di lini serang. Dan sama-sama punya motivasi juang yang tinggi. Hanya satu yang harus diwaspadai Timnas Spanyol kali ini. Yakni dukungan pemain ke 12 Jerman, tak lain adalah suporter. 

Pun demikian, Ketua Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumatera Utara (Sumut) Aris Rinaldi Nasution, SH tetap menjagokan Timnas Spanyol pada bebak perempat final bertemu Timnas Jerman di MHPArena/Stuttgart Arena, Jumat (5/7/2024) pukul 23.00 WIB. 

Dukungan Ketua Forwakum Sumut dua periode terhadap Tim Matador bukan tanpa alasan. Dia menilai salah satunya, bahwa Spanyol punya pemain muda yang rerata usia 27,1 tahun. Sedangkan Jerman sendiri memiliki usia 30 tahunan. 

"Usia masih muda, otomatis skill dan stamina para pemain Spanyol masih terjaga. Begitu juga dengan kecepatan yang dimiliki anak asuh Luis de la Fuente ini. Makanya tak heran jika Spanyol adalah kandidat juara. Tim Matador juga berkeinginan meraih juara untuk keempat kalinya di Piala Eropa 2024 ini," ulas Aris Rinaldi Nasution memberi prediksi pada laga perempat final yang mempertemukan dua raja eropa tersebut, Jumat (5/7/2024). 

Dalam lima pertemuan terakhir, memang Spanyol kontra Jerman berbagi angka. Dua kali menang, dua kali seri dan sama-sama sekali menang. Namun sebagai catatan penting, kata ayah dua putra ini, Jerman pernah bertekuk lutut dibuat Spanyol dengan skor 6-0. Itu terjadi pada November 2020. 

"Dan yang perlu diingat, Spanyol itu hampir sama dengan Brasil dan Argentina. Mereka selalu tak kehabisan pemain bertalenta muda. Sekarang saja ada Lamine Yamal yang masih berusia 16 tahun. 

Sempat juga motor serangan Tim Panzer Toni Kroos berkomentar akan kecemasannya terhadap permainan Lamine Yamal. Artinya apa, satu sisi salah satu penggawa Jerman saja sudah ketar-ketir dengan Lamine Yamal," seru pria yang kerap berkomentar vokal ini. 

Spanyol menjuara Piala Eropa pada 1964, 2008 dan 2012. Sedangkan Jerman di tahun 1972, 1980 dan 1996. Namun dua hasil juara Jerman saat itu masih berstatus Jerman Barat. "Murninya Jerman setelah berpisah dari Jerman Barat menjuarai Piala Eropa itu cuma pada tahun 1996. Bukan seperti Spanyol yang sedari awal menjuarai Piala Eropa memang bernama negara Spanyol," ungkap Aris lagi. 

Ditanya soal strategi, pemilik salah satu media online ini menguraikan, pelatih Spanyol Pelatih: Luis de la Fuente tetap mengutamakan penguasaan lapangan tengah. Dan di sana ada Pedri, Rodri serta Fabian Ruiz. Mengemas formasi 4-3-3, entrenador 63 tahun tersebut berusaha mengempur pertahanan Jerman di menit-menit awal. 

Untuk Jerman sendiri, pelatih Julian Nagelsmann sepertinya minim pengalaman mengingat masih berusia 36 tahun. Lewat skema 4-2-3-1, Julian Nagelsmann mengoptimalkan pertahanan di babak pertama pada laga nanti. Namun Jerman punya Musiala dan Havertz yang terkadang membuat kesulitan lawan-lawannya. 

Ditambah lagi, lanjut Aris, dalam fase penyisihan grup itu Spanyol hanya sekali kebobolan. Sedangkan Neuer sudah dua kali memungut bola dari jalanya. "Sebenarnya pertemuan Spanyol versus Jerman di babak perempat final Piala Eropa 2024 ini sangat disayangkan. Final kepagian bagi kedua tim. Karena saya berharap sebenarnya Jerman dan Spanyol jumpa di final. Namun, ya itu tadi semuanya sudah terstuktur sehingga apa pun jadinya, itu sudah nasib," lirih laki murah senyum tersebut. 

Diketahui, Spanyol sejauh ini masih sempurna. Dalam empat pertandingan yang sudah mereka mainkan, Spanyol selalu menang. Spanyol juga mencetak total sembilan gol dan hanya sekali kebobolan.

Sementara itu, Jerman belum terkalahkan. Jerman tiga kali menang dan sekali imbang. Jerman mencetak total 10 gol dan dua kali kebobolan. Spanyol dan Jerman sama-sama memiliki skuad yang berkualitas. Jika melihat performa, Spanyol pantas diunggulkan. 

Namun, faktor tuan rumah membuat Jerman layak difavoritkan. Rodri dan Kroos akan bermain sejak menit awal di laga Spanyol vs Jerman mengingat betapa pentingnya mereka di dalam tim. Di kubu Jerman, Julian Nagelsmann akan dihadapkan pada dua pilihan. Kembalinya Jonathan Tah dari skorsing membuat sang pelatih harus memilihnya lagi, atau tetap memainkan Nico Schlotterbeck. 

Nama terakhir bermain bagus dan bahkan menjadi otak gol Jamal Musiala di laga melawan Denmark, saat ia menggantikan posisi Tah. Di sisi lain, Spanyol diprediksi tidak melakukan perubahan. Terlepas dari gol bunuh diri yang dibuat Robin Le Normand, ia tetap jadi pilihan utama Luis De La Fuente.

Spanyol tak terkalahkan dalam 4 laga terakhir vs Jerman. Spanyol cuma kalah 1 kali dalam 8 laga terakhir vs Jerman. Spanyol selalu kebobolan 1 gol dalam 4 dari 5 laga terakhir vs Jerman. Tak termasuk adu penalti, Spanyol cuma kalah 2 kali dalam 26 laga terakhir di putaran utama Euro. 

Tak termasuk adu penalti, Spanyol tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir di putaran utama Euro. Spanyol cuma kalah 1 kali dalam 16 laga terakhir. Spanyol selalu menang dalam 6 laga terakhir. Spanyol 4 kali clean sheet dan cuma kebobolan total 2 gol dalam 6 laga terakhir.

Jerman kalah 1 kali dalam 7 laga terakhir di putaran utama Euro. Jerman cuma 2 kali clean sheet dalam 10 laga terakhir di putaran utama Euro. Jerman menang 6 kali dan tak terkalahkan dalam 8 laga terakhir. Jerman 2 kali clean sheet dan cuma kebobolan total 1 gol dalam 3 laga terakhir.

"Kalau saya prediksi laga ini berlangsung ketat, tensi tinggi, pertarungan mental, penuh emosi dan yang terpenting bertabur bintang. Walau Jerman sebagai tuan rumah punya pendukung lebih banyak, tapi saya tetap berpihak ke Spanyol. Tim Matador bisa menyeruduk Panzer dengan skor tipir 1-0," pungkas Aris Rinaldi Nasution, SH. (saze)