Notification

×

Iklan

Ambulans Pemkab Samosir Bawa Jenazah Tabrak Bus Pariwisata di Sidamanik

Senin, 08 Juli 2024 | 10:36 WIB Last Updated 2024-07-08T03:36:59Z

ARN24.NEWS --
Warga di Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, terhentak mendengar dentuman keras di jalan lintas. Ternyata, saat itu terjadi tabrakan keras antara dua mobil. Empat orang dilarikan ke rumah sakit, dan seorang penumpang adalah jenazah yang akan dikirim ke rumah keluarga. 

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/7/2024) sekira pukul 04.30 WIB. Saat warga keluar rumah dan melihat kejadian, ternyata satu unit ambulans bertabrakan dengan mobil pariwisata. Itu tepatnya di Jalan Lintas Kecamatan Sidamanik yang sedang sepi dari kendaraan. 

Ambulans dari Pemkab Samosir itu mengalami rusak di bagian depan. Bahkan empat penumpang di dalamnya mengalami luka ringan. Keterangan kernet bus pariwisata bermarga Purba menyebut ambulans datang dari arah Pematangsiantar menuju arah Sidamanik dengan kecepatan yang cukup tinggi.

 Setibanya di lokasi, mobil ambulans melaju terlalu ke kanan arah jurusannya, sehingga menabrak bus pariwisata yang sedang berhenti.

“Dia datang dari arah siantar, dan tiba-tiba menabrak kita, padahal kita berada di pinggir jalan,” terang Purba. 

Setelah kejadian, 4 orang di dalam mobil  tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, untuk mendapat perawatan. 

“Ada 4 orang di dalam, dan satu jenazah. Jenazahnya di oper ke mobil lain, dan 4 orang penumpang dibawa ke rumah sakit” terang Kernet Bus.

Dia mengatakan, seluruh penumpang mengalami luka. Dan yang terlihat menderita luka yang cukup parah adalah si sopir ambulans. Pasalnya, saat dilarikan, si sopir tidak bisa berjalan dan harus ditandu.

Dari keterangan kernet, diduga sopir ambulans tidak konsen saat mengemudi, karena diduga sedang menggunakan hand phone. 

“Saat evakuasi kita lihat hp si sopir hidup dan terjatuh di bawah dasbor, mungkin dia lagi main hp, makanya nabrak kita," tambahnya. 

Peristiwa ini pun membuat warga Nagori Tigabolon heboh, bahkan beberapa warga mengaku takut saat pemindahan jenazah dari ambulans, ke mobil lainnya.

N Siahaan, seorang warga Tigabolon mengaku sebelum dua mobil itu dievakuasi, masyarakat membantu untuk mengatur arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan.

"Evakuasi kedua mobil itu baru selesai pukul 08.30 WIB ditangani polisi lalu lintas," tandasnya. (mtr/nt)