Notification

×

Iklan

Komite Sekolah Merasa Tak Dianggap dan Tuding Palsukan Tandatangan, Kasek Sahat Bilang Begini....

Rabu, 12 Juni 2024 | 10:59 WIB Last Updated 2024-06-12T04:08:01Z

ARN24.NEWS --
Sekolah satu atap alias Satap yang berada di Nagori Bangun, Sordang, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, diterpa isu tak sedap. Satap itu yakni di SDN 097352 dan Sekolah SMP Negeri 2 Dabuan Cincin. Untuk dua sekolah ini dipimpin Kepala Sekolah Sahat Hasiholan Pakpahan. 

Isu tersiar diterima kru media ini yakni soal ketidaksinkronan antara Kasek Sahat dengan pihak komite sekolah. Tak cuma itu, Kasek Sahat dituding seolah tak menganggap keberadaan pihak komite. Hal ini membuncah di antara para wali murid. 

Keterangan diperoleh, kabarnya Kasek SDN 097352 dan Sekolah SMP Negeri 2 Dabuan Cincin ini diduga memanipulasi Laporan Pertanggungjawaban pada penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah yang dipimpinnya. 

”Selama pak Sahat Hasiholan Pakpahan menjabat kurang lebih selama 3 tahun, saya tidak pernah menanda tangani apa pun yang terkait dengan dana BOS, baik itu LPJ dan SPJ, itu saya tidak pernah tahu," tegas Ketua Komite Sekolah Sakti Feriandi Saragih kepada wartawan, kemarin. 

Malah, katanya, pihak komite juga jarang dilibatkan di dalam setiap kegiatan sekolah. Seperti rapat tahunan yang seharusnya dilakukan, pun tidak pernah terjadi. 

"Menurut saya bedalah Kasek ini dengan yang sebelumnya, selalu melakukan komunikasi terkait pengelolaan dana BOS sedangkan Kasek sekarang gak pernahlah," ulasnya. 

Diungkapkan Sakti Saragih, ada beberapa hal karakter Sahat Hasiholan Pakpahan yang tidak terpuji selaku kepala sekolah. "Pak Sahat itu tidak mau bermasyarakat baik dalam acara suka mau pun duka. Tidak ada kepedulian dengan keadaan sekolah, baik dengan keadaan ruang belajar siswa dan lingkungan sekolah (Sapta Pesona)," bebernya.

Selain itu, tambahnya, dalam pengelolaan Dana BOS tidak ada melibatkan komite sekolah dan masyarakat yang mewakili wali murid atau tidak tranparan. Sering tidak hadir dalam melaksanakan tugas sekolah. Masyarakat menilai dan merasakan sifat Kasek yang angkuh dan sombong.

"Stempel Komite Sekolah dan tanda tangan komite dipalsukan Kasek untuk keperluan kerjanya. Dan kami menduga apa yang dilakukan Pak Sahat untuk melenggangkan kekuasaannya sendiri di sekolah Satap ini, Kasek menyetujui perpindahan para guru PNS yang sebelumnya mengajar di sekolah ini," sebut Sakti Saragih. 

Terkait informasi pemalsuan tanda tangan dan hal lainnya, kepala sekolah Satap SDN 097352 dan SMP Negeri 2 Dabuan Cincin, Sahat Hasiholan Pakpahan dikonfirmasi, langsung membantah. 

"Tidak benar, pak. Trims, itu semua sudah dijelaskan pak. Kami pihak sekolah juga guru, operator sekolah dan Korwil, kepala desa, pihak kecamatan dan ketua K3S Ujung Padang serta komite dan seluruh orang tua siswa sudah pertemuan dan 'menclearkan' masalah ini," jawab Sahat melalui pesan WhatsApp, Senin (10/6/2024).

Kecewa 

Rasa kecewa akan kepemimpinan Sahat Hasiholan Pakpahan memimpin sekolah satu atap juga diutarakan seorang pensiunan guru di sana. Ya, adalah laki bermarga Samosir itu bilang bahwa kepala sekolah Sahat Hasiholan Pakpahan tidak memberikan aura kebaikan saat memimpin di dua sekolah 
tersebut. 

Banyak perubahan yang dilakukan Sahat tentang hal yang kurang baik. Terutama menyangkut keindahan sekolah. "Sebelumnya saya adalah salah satu yang menghias sekolah ini dengan lukisan-lukisan tangan saya sendiri. Saya adalah orang seni sehingga saya luangkan waktu untuk menghias sekolah dengan lukisan saya. Namun saat ini keadaan sekolah sudah tak seindah dulu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. 

Untuk itu dia berahrap dinas khususnya inspektorat dan instansi terkait lainnya segera melakukan audit penggunaan anggaran dana BOS Satap Dabuan Cincin. Perlu diketahui bersama Sekolah Satap merupakan solusi bagi pendidikan di daerah kepulauan dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. 

Sehingga mungkin jarang terpantau. Jadi sudah selayaknya sekolah tersebut perlu perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. (rams)