Notification

×

Iklan

Keren! Meski di Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Medan Ciptakan Lampu Petromak Kayu Estetik

Rabu, 26 Juni 2024 | 22:42 WIB Last Updated 2024-06-26T15:42:44Z

Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan tetap mampu berkarya mengukir kreativitas, salah satunya dengan membuat Lampu Petromak Kayu. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Meski berada di balik jeruji besi, Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan tetap mampu berkarya mengukir kreativitas, salah satunya dengan membuat Lampu Petromak Kayu. 


Lapas Kelas I Medan memfasilitasi berbagai kegiatan positif bagi Warga Binaannya sebagai bekal sebelum kembali ke masyarakat usai menjalani pembinaan.


“Lapas Medan terus mendorong dan memfasilitasi berbagai kegiatan positif yang bisa dipilih Warga Binaan untuk mengembangkan bakat dan keahlian selama menjalani pembinaan di Lapas, seperti membuat Lampu Petromax Kayu ini,” terang Kepala Lapas Kelas I Medan, Maju Amintas Siburian, Rabu (26/6/2024).


Ia menambahkan, pembuatan Handy Craft berhubungan dengan pembinaan kemandirian lainnya yang dimiliki Lapas Medan, yakni Lapas Medan ikut sosialisasi hasil program kegiatan kemandirian di Lapas/Rutan. 


“Kami terus mendorong peningkatan program kemandirian bagi Warga Binaan, salah satunya pembuatan produk Lampu Petromak Kayu” tambah Maju.


Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Dekki Susanto dalam keterangannya menyampaikan, bakat dan keterampilan yang dimiliki akan terus diasah melalui program kegiatan pembinaan kemandirian.


“Sehingfa Warga Binaan kita ini juga sedang menyelesaikan pengerjaan sebanyak 30 buah Lampu Petromak Kayu, pesanan dari Rumah Detensi Imigrasi Medan, ini semoga menjadi motivasi lagi bagi warga binaan untuk semangat dalam berkarya,” Jelas Dekki.


Pengerjaan pembuatan Lampu Petromak Kayu dilakukan oleh dua Warga Binaan, yakni Sapri dan Lukman, di bawah pendampingan seksi Bimbingan Kerja. Keahlian tersebut dipelajari secara otodidak selama menjalani pembinaan di Lapas Medan.


“Membuat Lampu Petromak Kayu tidak sulit, namun perlu ketelatenan. Kami sangat bersyukur selama menjalani pembinaan di Lapas Medan ada wadah untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang positif seperti ini,” tutur Sapri yang berharap setelah bebas nanti bisa memanfaatkan pengalaman dan keahlian yang didapat selama berada di Lapas sebagai mata pencarian untuk menghidupi keluarga. (sh)