Notification

×

Iklan

Sebelum Gantung Diri Siswa SMK Itu Sempat Curhat Ke Ibunya

Jumat, 03 Mei 2024 | 11:41 WIB Last Updated 2024-05-03T04:41:47Z
Ilustrasi.

ARN24.NEWS --
Sungguh di luar nalar. Seorang pelajar yang sempat menumpahkan curahan hatinya (Curhat), alhasil lebih memilih mengahiri hidup. Ya, dengan cara gantung diri. Pihak keluarga minta polisi tidak melakukan visum, dan kasus ditutup. 

Peristiwa ini terjadi di Dusun II Bakaru, Desa Siwalubanua I, Kecamatan Gunung Sitoli Idanoi, Kota Gunung Sitoli, kemarin. Keterangan diperoleh, Kamis (2/5/2024), bahwa korban inisial GPG. Usianya baru 17 tahun yang tercatat sebagai siswa SMK di salah sekolah di sana. 

Sedangkan korban mengakhiri hidup tersebut terungkap pada dua hari lalu tepatnya, Selasa (30/4/2024). Selama ini korban diketahui tak punya masalah dengan temannya. Begitu juga dengan sahabat sebayanya di kampung. Namun kejadian bikin geger tersebut membuat warga sekitar heboh. 

Apalagi keseharian korban dikenal ramah. Dan, menanggapi pelajar tewas gantung tersebut dibenarkan Kasi Humas Polres Nias Iptu Osiduhugo Daeli. 

"Kami menerima informasi sekira pukul 12.50 WIB tentang adanya seorang laki-laki meninggal karena gantung diri di kamarnya," ujar Osiduhugo Daeli, kemarin. 

Dia menjelaskan, saat itu polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun II Bakaru Desa Siwalubanua I. Petugas melihat korban dalam keadaan tidak bernyawa tergantung di kamarnya.

"Di TKP personel Polsek Gido melihat korban dalam keadaan tidak bernyawa. Posisinya tergantung dengan ikatan tali di leher," katanya.

Keterangan Ibu kandung korban berinisal BAL (47) kepada polisi, anaknya menyampaikan jika dia ada masalah di sekolah, Senin (29/4) pukul 19.00 WIB.

"Ketika ditanyakan ibunya tentang masalah apa yang dihadapi, korban tidak memberitahukan," ucapnya.

Keesokan harinya, ibu korban datang ke kamar hendak membangunkan anaknya. Dia mengetuk pintu kamar korban namun tidak ada sahutan.

Karena tidak ada respons, kemudian BAL melihat melalui ventilasi pintu kamar dan pada saat itu tampak korban sudah tergantung.

Dari hasil Visum luar dokter Puskesmas Gunungsitoli Idanoi, dr Demuli Zebua di TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

Setalah pihak Puskesmas Gunungsitoli Idanoi melakukan visum Luar pada korban, selanjutnya Polsek Gido menyerahkan korban kepada keluarga untuk selanjutnya disemayamkan.

"Keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap korban. Mereka Ikhlaskan kepergian korban," pungkasnya. (ins/nt)