Notification

×

Iklan

Paskah Bersama Anak Yatim di Panti Asuhan Elim dan Wisata Rohani Bukit Gibeon Sibisa

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:19 WIB Last Updated 2024-05-02T03:19:59Z

ARN24.NEWS --
Hari Buruh Nasional (May Day) digunakan Persekutuan Umat Kristen (PUK) Kebun Tinjowan dan Padang Matinggi untuk melaksanakan kebaktian ibadah Paskah bersama anak yatim piatu asuhan Panti Asuhan Elim Siantar di Jalan A  Yani No 63 Pematang Siantar, Rabu (1/5/2024). 

Kedatangan rombongan PUK Kebun Tinjowan dan PUK Kebun Padang Matinggi disambut pimpinan Panti Asuhan Elim Pdt Evelin Sihombing, dan seluruh staf asuh. Bahkan rombongan pun disambut dengan lagu-lagu rohani. 

Suasana gembira ditunjukkan oleh anak-anak yatim menerima kedatangan rombongan berjumlah 120 orang. Sondang Ritonga, Ketua PUK Kebun Tinjowan didampingi Binsar Nababan, Ketua PUK Padang Matinggi menyampaikan kepada awak media, bahwa momen Hari Buruh digunakan untuk melaksanakan kegiatan ibadah Paskah. 

"Karena pada hari ini kami seluruhnya menghormati Hari Buruh untuk tidak melaksanakan kegiatan seperti biasanya di perusahaan, seperti panen dan pemeliharaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah memberikan hari libur bagi para buruh di Indonesia. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Pimpinan Regional II PTPN IV yang telah memfasilitasi kegiatan ini baik berbentuk moral dan moril," sebut mereka berdua.

Binsar mengungkapkan rasa syukur atas kegiatan ini. Selain menghormati Hari Buruh, seluruh karyawan yang beragama nasrani diberi kesempatan untuk beribadah bersama-sama anak yatim piatu di Panti Asuhan Elim Pematangsiantar dan wisata rohani ke Bukit Gibeon di Sibisa, Kabupaten Samosir.

Ibadah dipimpin Pdt Evelin Sihombing, yang juga merupakan anak karyawan pensiunan Kebun Gunung Bayu. Nats Kotbah yang diangkat dari Daniel 3:28-30 yang menyimpulkan tentang 3 orang pemuda yang bernama Sadrakh  Mesakh dan Abednego menentang keputusan raja Nebukadnezar untuk menyembah patung emas yang dibangun setingginya 60 hasta dan lebar 6 hasta. 

Patung itu didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Karena mereka melawan perintah raja, maka dilemparkan lah mereka bertiga kedalam api yang panas 7 kali lipat dari api sebelumnya. Namun karena mereka lebih percaya kepada Allah, mereka justru berjalan diatas api dan tidak terbakar. Pada akhirnya raja Nebukadnezar mengakui Allah Sadrakh Mesakh dan Abednego.

"Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah 
lain yang dapat melepaskan secara demikian itu," ujarnya. 

Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel. Pendeta Evelin menyatakan firman yang tertulis dalam Alkitab adalah nyata. 

"Mari lah kita semua untuk tidak perlu takut untuk mengakui Allah, Tuhan kita. Hidup itu adalah proses, bukan protes. Semoga PTPN IV semakin menerima berkat yang berlimpah, baik itu produksi mau pun dijauhkan dari hama dan penyakit serta para pimpinan puncak hingga karyawan paling rendah diberikan kesehatan dan kemapuan dalam melaksanakan tugas," tambah Evelin.

Muchtar Sinaga, penasihat PUK mewakili Abdi Sinaga, Manejer Kebun Tinjowan dan Suhery Atmadja, Manejer Kebun Tinjowan menyampaikan pesan kepada karyawan Kebun Tinjowan dan Padang Matinggi untuk menikmati suasana Hari Buruh yang digunakan untuk beribadah di Panti Asuhan Elim. 

"Semoga kita semakin semangat dalam melaksanakan tugas kita masing-masing," imbuhnya. Acara ditutup doa oleh Pendeta P Manalu dan saling bersalam-salaman. Rasa haru dan tangis ditunjukkan oleh anak-anak yatim serta rombongan ketika perpisahan acara ibadah ini selesai, sambil diiringi lagu-lagu rohani yang dibawakan anak-anak yatim piatu. (rams)