Pekerja di pabrik sepatu Bata. (Foto: detikFinance)
ARN24.NEWS – PT Sepatu Bata Tbk kembali menjadi sorotan. Merek alas kaki legendaris itu baru saja menutup salah satu pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Sepinya permintaan sepatu dari pasar lokal menjadi biang kerok penutupan pabrik.
Bata sendiri beberapa tahun ini sedang dirundung masalah keuangan, apalagi sejak pandemi COVID-19 merajalela yang membuat daya beli masyarakat menurun.
Hingga 2023, perusahaan masih mencatat minus pada kinerja keuangannya. Keuangan Bata masih berdarah-darah.
"PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," beber Bata dalam keterangan penutupan pabrik pada Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (7/5/2024).
Melansir laporan keuangan konsolidasian yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Bata mencatatkan kerugian sebesar Rp 188,41 miliar di tahun 2023.
Kerugian ini naik hingga 75,83% atau sekitar Rp 81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 107,15 miliar.
Sementara itu penjualan total selama tahun 2023 juga mengalami penurunan 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya.
Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10%. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar di tahun 2023. (dtf/sh)