Notification

×

Iklan

Massa May Day di Medan Pecah 2, Ada di Gedung dan Long March di Jalan

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:10 WIB Last Updated 2024-05-01T08:10:51Z

Ratusan massa dari Elemen Organisasi Gerakan Rakyat Pendiri Partai Buruh melakukan aksi May Day di depan Kantor Pos Medan, kawasan Lapangan Merdeka, Rabu (1/5/2024). Massa melakukan aksi long march hingga ke Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Massa peringatan May Day pada 1 Mei 2024 di Kota Medan terpecah menjadi dua. Pertama, kurang lebih 1.000-an orang merayakan May Day di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo Medan. 


Sementara yang kedua, ratusan orang dengan mengendarai sepeda motor dan berjalan kaki melakukan long march, dengan titik kumpul di depan Kantor Pos, atau titik nol Kota Medan, Rabu (1/5/2024).


Di Gelanggang Remaja, buruh tampak mengikuti serangkaian acara yang dimotori Pemko Medan dengan pengawalan personel gabungan lengkap.


Acara di area Gelanggang Remaja tampak dibalut sejumlah acara dengan penampilan live musik, sajian makanan/minuman dan undian berhadiah.


Berbeda dengan aksi May Day di jalan, massa melakukan long march dari Lapangan Merdeka menuju Kantor DPRD Sumut sembari menyuarakan tuntutan-tuntutan kepada pemerintah.


Exo Partai Buruh Sumut Willy Agus Tomo menyampaikan, mereka sengaja turun ke jalan karena sejatinya buruh harus menyuarakan hak-haknya di jalanan bukan gedung.


Dalam tuntutannya, mereka meminta 8 poin kepada pemerintah diantaranya mencabut atau membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.


Selain pihaknya meminta agar pemerintah segera menghapus sistem outsourcing dan menolak upah murah. 


"Kasus-kasus ketenagakerjaan yang mandek penanganannya bertahun-tahun hendaknya juga selesai. Kasus PHK sepihak PT Samwood juga harus selesai," jelas Willy.


Ia menjelaskan harga kebutuhan hidup semakin melambung tidak sejalan dengan upah yang dibayarkan perusahaan saat ini yang masih banyak di bawah kata layak.


Pantauan di lokasi, aksi buruh yang berlangsung di jalan dikomandoi Executive Committee Partai Buruh Sumut dan elemen organisasi Gerakan Rakyat Pendiri Partai Buruh diantaranya, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).


Dikomandoi satu pikap diisi pengeras suara, massa di belakangnya terlihat ada yang berjalan kaki dan menaiki sepeda motor berjalan beriringan menuju Kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol.


"Hari Buruh Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Mei merupakan sejarah teman-teman, ini perjuangan dan perlawanan terhadap penguasa dan pengusaha. Semangat teman-teman," teriak Ijon Tuahamonangan Purba, selaku Sekretaris Exo Partai Buruh Sumut menggunakan pengeras suara.


Ia melanjutkan, pasca berlakunya Omnibus Law UU Cipta Kerja, upah kian murah, sistem kerja kontrak merajalela, PHK semakin murah dan mudah, hak cuti dan kebebasan berorganisasi semakin diberangus.


"Jangan lagi ada pengusaha yang memakai buruh dengan sistem kaperlek (kapan butuh pakek). Habis itu dibuang begitu saja. Hari ini meski libur, kita tetap menyuarakan suara kita ke gedung wakil rakyat terhormat," pungkasnya. (sh)