Notification

×

Iklan

Alasan Robot Belum Bisa Saingi Hewan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:59 WIB Last Updated 2024-05-11T16:59:17Z

Ilustrasi. Pakar mengungkap keterbatasan teknologi robot. (Foto: REUTERS)

ARN24.NEWS
–.Meski jutaan dolar dikucurkan buat menciptakan robot yang dapat berjalan atau berlari seperti hewan, sampai saat ini teknologi tersebut masih banyak kelemahan jika dibandingkan hewan. Apa sebabnya?


"Seekor rusa kutub dapat bermigrasi sejauh ribuan kilometer melalui medan yang berat, kambing gunung dapat memanjat tebing, menemukan pijakan yang tampaknya tidak ada di sana, dan kecoa dapat kehilangan satu kaki dan tidak dapat melambat," kata Max Donelan, salah satu peneliti dari Profesor di Departemen Fisiologi dan Kinesiologi Biomedis Universitas Simon Fraser melansir Science Daily, Sabtu (11/5/2024).


"Kami belum memiliki robot yang mampu memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan seperti ini," lanjutnya.


Untuk memahami mengapa dan bagaimana robot bisa tertinggal dibandingkan hewan, tim ilmuwan menyelesaikan penelitian mengenai berbagai aspek dalam menjalankan robot dan membandingkannya dengan hewan.


Penelitian tersebut kemudian terbit dalam jurnal yang diterbitkan di Science Robotics pada April 2024. Penelitian ini menemukan hasil bahwa sebenarnya kinerja komponen biologis sangat buruk jika dibandingkan dengan komponen buatan.


Dalam penelitiannya, para peneliti mempelajari satu dari lima "subsistem" berbeda yang digabungkan untuk membuat robot berjalan yakni kekuatan, bingkai, aktuasi, penginderaan, dan kontrol yang kemudian dibandingkan dengan padanan biologis pada hewan.


Secara umum hasilnya menunjukkan kinerja robot memang lebih baik daripada hewan yang disebabkan oleh keunggulan komponen buatan lebih baik dibanding komponen biologis.


Akan tetapi, hewan yang memiliki keunggulan dalam integrasi dan pengendalian komponen-komponen biologis tersebut dapat membuat pergerakan menjadi lebih 'menakjubkan' sehingga inilah yang menjadi alasan mengapa hewan tak dapat disaingi oleh robot.


"Ternyata, dengan sedikit pengecualian, subsistem rekayasa memiliki kinerja yang lebih baik daripada subsistem biologis - dan kadang-kadang secara radikal mengungguli subsistem tersebut," kata Thomas Libby, salah satu peneliti dari Laboratorium Robotika, SRI Internasional.


"Tetapi yang juga sangat jelas adalah, jika Anda membandingkan hewan dengan robot di seluruh tingkat sistem, dalam hal pergerakan, hewan sangatlah menakjubkan. Dan robot belum bisa mengejar ketertinggalannya," lanjutnya.


Meskipun demikian, para peneliti tetap mencatatkan optimismenya dalam perkembangan komponen buatan robot.


"Jika membandingkan waktu yang relatif singkat yang dimiliki robotika untuk mengembangkan teknologinya dengan generasi hewan yang tak terhitung jumlahnya yang telah berevolusi selama jutaan tahun, kemajuannya sebenarnya sangat pesat," kata Samuel Burden, salah satu peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Komputer, University of Washington.


Menurut para peneliti, di masa depan komponen buatan robot ini akan menawarkan potensi kegunaan yang tak terhitung jumlahnya.


"Ketika teknik mempelajari prinsip-prinsip integrasi dari biologi, robot yang berjalan akan menjadi efisien, gesit, dan sekuat robot biologis," pungkas Max. (cnn/sh)