Notification

×

Iklan

Susul Erha, Nurhaliza Harimau Sumatera di Medan Zoo Mati

Sabtu, 06 Januari 2024 | 23:43 WIB Last Updated 2024-01-06T16:43:26Z

Seekor harimau sumatra di dalam kandang di Medan Zoo. (Foto: ANTARA)

ARN24.NEWS
– Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di Medan Zoo. Hewan bernama Nurhaliza atau Putri ini mati dengan berbagai indikasi penyakit.


"Di hari terakhir tahun 2023, tepatnya Minggu 31 Desember 2023 terjadi kematian Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang bernama "Nurhaliza alias Putri" ditemukan mati pada tanggal 31 Desember 2023 sore pukul 16.48 WIB di Medan Zoo," ungkap Balai Besar KSDA Sumatera Utara Rudianto Saragih Napitu, Sabtu (6/1/2024).


Setelah mendapatkan informasi tersebut, Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama tim Medis yakni drh. Anhar Lubis, drh. Fatima Sari, drh. Muhammaf Agung dan Nur Fashilah, Amd.Vet yang dipimpin oleh Kepala Bidang Teknis melakukan nekropsi (bedah bangkai) pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 10.11 WIB.


Berdasarkan informasi BKSDA, Harimau Sumatera "Nurhaliza" merupakan harimau betina berumur 9 tahun dengan berat badan diperkirakan 50 kg.


Rudianto mengungkapkan saat dilakukan pemeriksaan pada November 2023 lalu, Harimau Sumatera ini terindikasi mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Sebelum mati, harimau ini mulai menunjukkan gejala-gejala seperti tak nafsu makan dan sering sesak napas.


"Harimau Sumatera ini terakhir dilakukan medical check up pada 14 November 2023 dengan hasil pemeriksaan adanya gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara, adanya keradangan dalam gambaran darah dan peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria), kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi. Diagnosa hasil medical check up saat itu pneumonia dan renal disease," jelas Rudianto.


"Sebelum mengalami kematian, Harimau Sumatera ‘Nurhaliza’ terlihat lesu, nafsu makan turun dari satu bulan yang lalu, disertai nafas berat dan berbunyi, pergerakan lambat dan lemah, serta nafas sesak dan sering muntah setelah makan," lanjutnya.


Berkaitan dengan pengelolaan satwa, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023. 


Dalam hal ini didapatkan fakta bahwa pengelolaan satwa belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi, terutama animal walfare, fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.


"Hal terlihat dari kandang satwa buas yang kurang baik seperti kandang yang sudah mulai rusak dan lembab mengakibatkan penurunan kesehatan satwa," tutur Rudianto.


Menindaklanjuti hasil pemantauan April 2023 tersebut, Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah memanggil manajemen Medan Zoo pada November 2023 untuk melaporkan perkembangan atas hasil monitoring tersebut.


Pada pertemuan tersebut disampaikan Manajemen Medan Zoo mengalami beberapa kendala dan kesulitan dalam operasional Medan Zoo, sehingga hal-hal yang menjadi rekomendasi Balai Besar KSDA Sumatera Utara belum mengalami kemajuan yang berarti.


Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama mitra telah melakukan penanganan satwa Medan Zoo, antara lain pengecekan rutin kesehatan satwa bersama tim medis yang terdiri atas dokter hewan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, praktisi dokter hewan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), dan Lembaga Konservasi (LK) di Sumatera Utara, membantu pakan satwa dan tenaga perawat satwa (keeper) sebanyak 3 orang sejak Desember 2023 dari anggota PKBSI di Sumatera Utara, serta bantuan obat-obatan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).


Rudianto mengatakan jika upaya penyelamatan satwa Medan Zoo menjadi prioritas saat ini, sehingga memerlukan dukungan dan perhatian dari para pihak, terutama dari Pemerintah Kota Medan. Ia menyebut kondisi lingkungan yang kondusif sangat diperlukan untuk pemulihan satwa yang berada di dalam Medan Zoo.


"Kita meminta Direksi Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan sebagai pengelolaa Medan Zoo untuk tetap melakukan langkah penyehatan satwa dan memperbaiki kondisi lingkungan Medan Zoo sehingga layak untuk dikunjungi," pungkasnya.


Sebelumnya, harimau Sumatera bernama Erha juga mati di Medan Zoo. Harimau berusia 11 tahun itu ditemukan mati pada, Senin (6/11/2023) pagi. Pegawai Medan Zoo menemukan harimau tersebut dalam keadaan mati sekitar pukul 08.00 WIB. Hewan itu pun dikuburkan pukul 11.30 WIB.


"Matinya tadi pagi, kalau pastinya kurang tahu tapi ditemukan karyawan jam 08.00 WIB, sudah dikuburkan di sini sekitar jam tengah 12 lah," kata Ahmad Arfan, pegawai Medan Zoo, Senin (6/11/2023) lalu.


Harimau yang lahir tahun 2012 tersebut diketahui memang sudah sakit sejak 5 hari terakhir. Erha disebut tidak mau makan sehingga kondisinya lemas.


"Harimaunya sakitnya sekitar 5 hari yang lalu, awal-awalnya nggak mau makan, lemas lah yang pastinya, nampak kurus sih karena dia nggak mau makan kan," ucapnya. (dts/sh)