TKP penemuan nenek yang hilang sepekan di Samosir. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Seorang nenek bernama Ojim Sitanggang (72) ditemukan tewas di sungai di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
Sebelum ditemukan, korban sudah hampir sepekan hilang dengan membawa uang Rp 13 juta dan emas.
"Korban ditemukan di aliran Sungai Aek Makkuk, Desa Salaon Tonga-tonga," kata Kasi Humas Polres Samosir Brigadir Vandu Marpaung, Minggu (14/1/2024).
Vandu mengatakan jasad korban ditemukan kemarin siang tepatnya di aliran sungai Desa Salaon Tonga-tonga, Kecamatan Ronggurnihuta.
Sebelum ditemukan tewas, korban awalnya berpamitan pergi ke ladangnya pada Senin (8/1/2024) pagi. Saat itu, korban turut membawa uang sebesar Rp 13 juta dan emas sebanyak 105 gram.
Kemudian, hingga siang hari, korban tak juga kunjung pulang ke rumah. Suami korban pun lalu pergi mencari korban ke ladang, tetapi tidak ditemukan.
Sekitar pukul 16.00 WIB, seorang warga yang hendak pulang dari ladang menuju rumahnya berpapasan dengan korban. Saat itu, warga tersebut mengajak korban pulang, tetapi korban belum mau.
Setelah kejadian itu, korban tak juga kunjung pulang ke rumahnya. Keluarga korban bersama warga, TNI/Polri dan pemerintah setempat mencari keberadaan korban hingga akhirnya ditemukan.
"Pada hari Sabtu dilakukan pencarian di seputaran ladang kopi milik korban. Di ladang tersebut saksi melihat ada bekas seseorang jatuh di pinggiran tebing Sungai Aek Makkuk," jelasnya.
Para warga yang menemukan bekas itu lalu menyusuri sungai tersebut hingga akhirnya menemukan korban dengan kondisi telentang di dalam sungai. Saat dievakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polres Samosir, tidak ditemukan hal yang mencurigakan pada fisik korban. Atas permintaan keluarga korban, bahwa korban jangan dilakukan autopsi," kata Vandu.
Vandu mengatakan saat penemuan jasad korban itu, pihaknya masih menemukan uang Rp 13 juta dan emas 105 gram yang sebelumnya dibawa oleh korban. Sejauh ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian korban. Namun, Vandu mengaku korban memang sudah dalam keadaan pikun.
"Informasi dari menantu korban, barang berharga yang dibawa masih lengkap berupa uang tunai berjumlah Rp 13 juta dan emas berkisar 105 gram berupa cincin, anting, kalung di dalam tempat penyimpanan barang berharga atau baluang. (Penyebab) masih dalam proses penyelidikan Satreskrim," pungkasnya. (dts/sh)