Notification

×

Iklan

Pasca Debat Capres Ketiga, Pengamat dan TKD Sumut Sayangkan Serangan Personal Anies ke Prabowo

Senin, 08 Januari 2024 | 11:32 WIB Last Updated 2024-01-08T04:32:08Z

Debat yang berujung saling serang antara paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Debat Pilpres 2024 ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam, berlangsung seru. 


Debat yang diikuti ketiga capres itu mencuri perhatian publik. Ketiga calon menyampaikan visi misi nya terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. 


Namun, yang menjadi perhatian publik adalah saling serang antara paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto. Dalam debat tersebut, Anies berusaha memancing emosi Prabowo dengan melontarkan pertanyaan yang diikuti dengan data. 


Mulai dari anggaran Kementerian Pertahanan, kepemilikan tanah sampai pembelian alat tempur bekas. Namun, hal tersebut dijawab dengan tenang Prabowo Subianto. Sebab, data diberikan tidak valid. 


Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan, strategi Anies dalam debat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia yang mengharapkan debat yang konstruktif dan fokus pada isu-isu penting. 


Dijelaskannya, pernah dilakukan survei perihal pandangan masyarakat mengenai debat yang saling serang dan menjatuhkan yang dilaksanakan pada 25 hingga 27 Desember 2023. Dimana, hasil survei menunjukkan bahwa 57,0% responden tidak setuju ketika debat dilakukan dengan saling serang dan menjatuhkan. 


Sementara, 38,6% lain mengaku setuju dan disusul dengan 4,4% lainnya yang tidak menjawab/tidak tahu. Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak menyukai debat yang saling serang dan menjatuhkan. 


Sayangnya, hal ini sepertinya kembali terulang. Alih-alih belajar dari kesalahan, Anies kembali melakukan upaya penyerangan yang sekiranya di luar dari substansi debat, yakni condong memainkan emosi dan personal Prabowo Subianto yang dinilai tidak adil dan bertendensi menjatuhkan. 


"Hal ini cenderung mengganggu berjalannya sesi debat yang seharusnya berjalan dengan kondusif, malah menjadi ajang balas dendam," tegasnya. 


Sementara itu, Ketua TKD Prabowo - Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo mengatakan, dirinya sangat menyayangkan bahwa taktik ataupun strategi seperti ini dapat terulang kembali. Mengingat, bagaimana debat lalu memberikan pengaruh besar di mata publik.  


Dia juga sangat menyayangkan sikap Anies Baswedan yang beberapa kali berusaha menyerang Prabowo secara personal, ini nampak melalui raut wajah dan sikap menggebu Anies setiap menanggapi Prabowo. Padahal sebaliknya, Prabowo malah terkesan santai sama seperti capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo yang terkesan fokus pada substansi debat. 


"Pak Prabowo akan selalu fokus dengan politik riang gembira. Dimana, bersimbolik pada tingkah laku yang santun, bermanfaat dan tidak menyerang atau menjelekkan paslon lain. Seseorang tidak akan terlihat lebih baik dengan menjelekkan orang lain," ungkapnya. 


Caleg DPR RI dapil Sumut 1 nomor urut 2 dari Partai Gerindra ini bersama dengan  TKD Prabowo-Gibran Sumut akan terus memantau perkembangan Prabowo-Gibran. Mereka terus berupaya memberikan dukungan terbaik untuk paslon capres-cawapres nomor urut 02 ini. (sh)