Bobby Nasution merespon komentar terkait gimmick Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua yang dilaksanakan KPU RI beberapa hari lalu. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Tokoh muda Sumatera Utara, Bobby Nasution merespon komentar terkait gimmick Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua yang dilaksanakan KPU RI beberapa hari lalu. Dimana, pendukung kandidat lain menilai gimmick Gibran kurang beretika.
Bobby yang juga adek ipar Gibran menilai, apa yang dilakukan Gibran masih tahap wajar. Bahkan, dia mengaku heran dengan apa yang disampaikan para pendukung lain tersebut.
"Ketika kami bertanya dianggap tidak beretika, nggak sopan. Giliran kita diserang, kami diam-diam aja dibilangnya," ujar Bobby Nasution.
Menurutnya, hal seperti itu merupakan hal biasa yang lumrah dalam suasana debat. Bobby menegaskan jika debat selalu dituntut dengan mematuhi etika, lebih baik tidak perlu berdebat.
"Jika ingin suasana yang lebih santai, sebaiknya dijadikan sebagai ajang silaturahmi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo yang juga merupakan calon legislatif DPR-RI dari Sumatera Utara mengungkapkan, dalam situasi debat, sudah seharusnya pihak-pihak yang terlibat menunjukkan respons yang tajam dan kontroversial.
Hal ini dikarenakan tak bisa dipisahkan dari dinamika politik. Dirinya juga membandingkan acara debat seperti di Amerika Serikat. Dimana, seperti tidak memiliki aturan. Bahkan, di Amerika Serikat para pedebat saling mengeluarkan kalimat-kalimat yang cukup kasar demi mendukung argumen mereka. Walau begitu, dirinya juga tidak membenarkan hal tersebut.
Selain itu, Ia menyatakan sejalan dengan pandangan Bobby Nasution, bahwa dalam suasana debat, ketegangan dan kontroversi merupakan hal yang umum yang sering terjadi.
"Di luar sesi debat, Mas Gibran selalu menunjukkan sikap yang baik kepada yang lebih tua. Selalu menunduk, memberi salam, bahkan memeluk yang lebih tua," jelasnya.
Ini menandakan bahwa gestur kontroversial yang ditunjukkan selama debat seharusnya tidak dianggap sebagai masalah yang besar dan personal.
"Lebih baik kita fokus mengomentari pada substansi debat. Dimana, ide dan gagasan cawapres dapat disampaikan dengan jelas kepada pemilih," tambahnya. (sh)