Notification

×

Iklan

Cek Fakta! Rokok Bisa Bikin Mandul?

Rabu, 17 Januari 2024 | 13:31 WIB Last Updated 2024-01-17T06:31:26Z

ARN24.NEWS --
Masih banyak masyarakat yang belum menyadari tentang bahaya rokok bagi kesehatan manusia. Sebab, sebagian orang telah mengalami kecanduan hingga sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, beredar informasi di masyarakat bahwa rokok dapat menyebabkan mandul, sehingga disarankan pada kalangan wanita agar tidak melakukan kebiasaan merokok. Meski demikian, di kota-kota besar wanita justru kerap merokok dan sudah menjadi salah satu lifestyle.

Terkait hal tersebut, Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Tirta Mandira Hudhi menjelaskan rokok dapat menyebabkan masalah kesuburan seperti kemandulan. Karena zat yang terkandung pada rokok itu akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.

Sehingga mandul tidak terjadi begitu saja, tetapi terjadi secara bertahap melalui kualitas sperma dan kualitas ovarium. Namun, hal itu terjadi apabila seseorang melakukan kebiasaan merokok secara berlebihan.

“Ya betul, asap rokok itu kan bukan hanya mengandung zat nikotin tapi berbagai zat-zat lainnya. Nah kalau dibakar itu kan karsinogenik itu akan mempengaruhi kualitas sperma," kata dr Tirta, dikutip dalam akun YouTubenya Tirta PengPengPeng, Selasa (16/1/2024).

"Jadi bukan mandul secara langsung, tapi memperburuk kualitas sperma dan kualitas sel-sel ovarium. Jika Anda merokok secara berlebihan,” katanya.

Menurutnya, sperma tidak hanya dilihat dari bagaimana cara dia bertahan hidup, tetapi juga melalui kemampuannya dalam bergerak. Oleh karena itu, jika seseorang sering melakukan kebiasaan merokok, sel sperma tersebut akan menghasilkan kualitas yang kurang bagus.

Akan tetapi tidak hanya itu, kondisi itu juga dapat diperburuk bukan pada perokok aktif saja, tetapi juga terjadi pada perokok pasif. Meskipun ia hanya menghisap atau terdampak lewat paparan asapnya saja. Sehingga tidak menutup kemungkinan keduanya dapat mengalami kondisi yang sama.

“Dan itu bisa terjadi baik yang aktif maupun yang pasif, dan itu berlaku bukan hanya untuk merokok tapi polusi juga. Tapi kalau vape saya belum baca penelitiannya,” ucap dr Tirta. (okz/nt)