Notification

×

Iklan

Jika PK Sriwijaya FC Dikabulkan, Manajemen PSMS Sebut Sepakbola Indonesia 'Lawak-Lawak'

Rabu, 06 Desember 2023 | 23:46 WIB Last Updated 2023-12-06T16:46:21Z

Chief Operating Officer (COO) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), H Andry Mahyar Matondang. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Klub Liga 2 asal Sumatera, Sriwijaya FC ternyata belum menghentikan langkah dalam upaya mendapatkan kembali pengurangan 4 poin oleh PSSI. 


Pasca mengajukan banding dan gagal, manajemen Sriwijaya melayangkan surat peninjauan kembali (PK) atas keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.


Seperti diketahui, pasca mendapatkan hukuman pengurangan 3 poin setelah tak menyertakan satu pemain U-21 pada starting line-up menghadapi Semen Padang FC, Minggu (1/10/2023), manajemen Sriwijaya FC mengajukan banding namun ditolak. 


Akibatnya tidak hanya pengurangan 3 poin, banding yang ditolak membuat Komite Banding (Komding) PSSI juga menarik 1 poin yang didapatkan pada laga yang berakhir imbang 0-0 kontra Semen Padang. Hal itulah yang akhirnya membuat Sriwijaya FC melayangkan PK.


PSMS Medan yang akan terdampak jika PK tersebut dikabulkan angkat bicara. Melalui Chief Operating Officer (COO) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), H Andry Mahyar Matondang, PSMS menilai, jika PK tersebut dikabulkan, akan mencoreng marwah Komdis dan PSSI secara umum.


"Bukan kontroversum (kontroversi) antara PSMS dan Sriwijaya, tetapi tidak ada regulasi yang mengisyaratkan terjadinya PK sehingga pengembalian poin itu sama sekali tak memiliki dasar. Artinya tatkala itu terjadi, putusan Komdis itu tidak memiliki wibawa nantinya," ujar Andry Mahyar, Rabu (6/12/2023).


Andry berharap, semua pihak dapat mematuhi keputusan Komdis dan Komding PSSI tersebut. Apalagi, menurutnya tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis PSSI.


"Kita berharap agar segala keputusan yang sudah ditetapkan baik oleh PSSI, Komdis maupun PT Liga itu dapat dihormati bersama. Walaupun ini haknya Sriwijaya ya untuk mengajukan PK atau apapun namanya, tetapi tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis apalagi yang disyaratkan dalam keputusan-keputusannya tidak boleh banding. Analoginya adalah, banding saja tak boleh, konon lagi PK," beber pria yang juga praktisi hukum tersebut.


Andry Mahyar mengaku jika Erick Thohir mengabulkan PK pihak Sriwijaya FC, PSMS Medan akan dirugikan. Untuk itu dia mengingatkan agar Erick tidak membuat keputusan di luar kapabilitas atau kewenangannya.


"Kalau itu terjadi apakah kemudian akan berpengaruh kepada PSMS? Berpengaruh pasti, tapi tidak juga menutup kemungkinan PSMS masuk 12 besar karena belum tentu juga Sriwijaya bisa mengalahkan kita di kandangnya Minggu (17 Desember 2023) mendatang. Yang pasti segala keputusan yang diambil di luar kapabilitas ketua umum itu tidak boleh terjadi. Kita pasti akan melakukan protes juga apa bila itu merugikan tim kita nantinya. Kalau PK mereka (Sriwijaya FC) dikabulkan, 'lawak-lawak' sepakbola Indonesia," pungkasnya. (sh)