Notification

×

Iklan

Gagal Kalahkan PSPS, Suporter PSMS Ngamuk Lempari Polisi dan Rusak Bench Pemain

Sabtu, 09 Desember 2023 | 20:42 WIB Last Updated 2023-12-09T13:42:12Z

Suporter PSMS Medan yang masuk ke lapangan hingga merusak bench pemain. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– PSMS Medan gagal menang usai ditahan imbang PSPS Riau dengan skor 0-0 dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deli Serdang, Sabtu (9/12/2023) sore.


Hasil ini membuat peluang lolos PSMS ke babak 12 besar menjadi berat karena di laga terakhir akan berhadapan melawan tuan rumah Sriwijaya FC di Palembang. 


Pasalnya, dua tim ini bersaing untuk memperebutkan satu tiket sisa di Grup I Liga 2 musim ini. Sementara Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh sudah memastikan lolos ke babak 12 besar.


Sontak, hasil tersebut membuat sejumlah suporter mengamuk hingga masuk ke lapangan dan membuat kericuhan.


Sebelumnya, laga ini sempat terlambat 30 menit karena pemain PSPS Riau enggan bertanding usai protes terkait sosok wasit yang memimpin pertandingan. 


Sosok wasit tersebut adalah Ridwan Pahala yang diketahui sedang menjalani hukuman pada pertandingan ini. Namun usai berdialog, laga akhirnya dimainkan dengan Ridwan Pahala tetap menjadi wasit.


Laga tersebut berjalan cukup alot. Kedua tim saling mencoba membobol gawang lawan masing-masing. Namun PSPS yang selalu bertahan dan kerap mengulur-ulur waktu membuat PSMS gagal mencetak gol. Hingga akhir laga skor imbang tanpa gol pun mengakhiri pertandingan. 


Tetapi begitu laga usai, sejumlah suporter memasuki lapangan. Mereka terlihat membuat keonaran di dalam lapangan.


Para suporter tersebut mengangkat bench pemain yang berada di pinggir lapangan. Bench tersebut dibalikkan oleh mereka dan kemudian dihancurkan. 


Bench tersebut terlihat dirusak oleh suporter. Sejumlah spanduk yang terdapat di pinggir lapangan juga terlihat diangkat oleh suporter.


Selain itu, terlihat juga beberapa orang melakukan pelemparan ke arah tribun. Aksi kericuhan itu pun akhirnya bisa direda setelah petugas kepolisian masuk meredakan emosi suporter.


Seusai laga, Pelatih Kepala PSMS Medan, Miftahudin Mukson terkesan menghindar atas hasil yang sangat tidak memuaskan ini. Pasalnya, Coach Miftah malah mengutus asistennya, Legimin Raharjo berhadapan dengan sejumlah wartawan. 


“Tentunya hasil ini kurang puas buat kita tapi laga penentu nanti melawan tuan rumah Sriwijaya FC tentu harus menjadi laga hidup mati kita untuk lolos,” kata Legimin. 


Ditanya kenapa Coach Miftah tidak menghadiri konferensi pers, Legimin menjawab bahwa pelatih kepala langsung menuju bandara untuk kembali mengikuti kursus Lisensi A Pro yang tengah diikutinya. 


“Jadwal (kursus Lisensi A Pro) ini sudah setahun lalu diambil jadi bukan menghindar,” jawab Legimin. 


Sementara, kapten PSMS, Rahmat Hidayat mengaku timnya terpancing akibat terlalu banyak drama yang terjadi di pertandingan ini.


“Cukup banyak drama, mereka (PSPS) yang terlalu banyak mengulur-ulur waktu bahkan sempat tidak mau main, ya tentu kami sangat kecewa gagal mengalahkan mereka,” tegas Rahmat Hidayat. 


Terpisah, Pelatih PSPS Ridwan Saragih mengaku kecewa gagal menang atas PSMS. 


“Dari awal target kami 3 poin di sini, banyak peluang tapi tak maksimal. Jadi kami kecewa dengan hasil pertandingan ini,” kata Ridwan Saragih. (sh)