Notification

×

Iklan

Seruan Boikot Grab Gegara Istri Pendirinya Diduga Dukung Israel

Minggu, 05 November 2023 | 22:46 WIB Last Updated 2023-11-05T15:46:12Z

(Foto: Ilustrasi)

ARN24.NEWS
– Pengguna Grab menyerukan aplikasi layanan ride hailing itu diboikot. Hal ini buntut Story Chloe Tong, istri salah satu pendiri Grab, yang bicara tentang Israel dan ramai menjadi pembahasan di media sosial.


Chloe Tong ini merupakan istri salah satu pendiri Grab Anthony Tan dari Singapura. Wanita ini juga merupakan putri mantan bankir Malaysia dan pemilik The Edge Media Group, Tan Sri Tong Kooi Ong.


Dalam tangkapan layar Instagram yang viral, Chloe mengutarakan tentang sukanya dia ketika melakukan perjalanan ke Israel. Hal ini yang kemudian dianggap netizen sebagai dukungan kepada Israel.


Seorang pengguna Twitter membagikan tangkapan layar unggahan Chloe, kemudian menuduh Grab mendukung Israel dan menyerukan masyarakat untuk memboikot perusahaan tersebut. Unggahan di Twitter tersebut kini telah dihapus.


Grab, dalam sebuah pernyataan, membagikan tangkapan layar tentang seorang individu mengklarifikasi apa yang mereka unggah di platform pribadinya beberapa minggu lalu. 


Grab tidak menyebutkan apakah yang mereka maksud adalah Chloe atau bukan. Namun banyak yang mengasumsikan unggahan itu untuk mewakili Chloe.


Bunyi klarifikasi pribadi tersebut adalah sebagai berikut:


"Tangkapan layar Instagram Stories saya sebelumnya dari beberapa minggu yang lalu tiba-tiba muncul kembali dan secara jahat diambil di luar konteks dan dibagikan untuk membangkitkan lebih banyak kebencian. Instagram story saya dibuat sebelum saya memahami semua yang terjadi dengan Israel dan Gaza. Seperti umat manusia lainnya, saya harapkan untuk gencatan senjata dan perdamaian. Saya sangat sedih dan merasa sangat tidak berdaya atas hilangnya nyawa tak berdosa."


Grab, dalam pernyataan resminya juga mengatakan mereka berdiri di sisi kemanusiaan dan mengharapkan perdamaian.


"Kami tidak mendukung segala bentuk kekerasan dan sebagai peserta United Nations Global Compact (UNGC), kami sejalan dengan prinsip-prinsipnya, dan menghormati perlindungan hak asasi manusia," kata Grab.


Grab memilih untuk menonaktifkan bagian komentar atas pernyataan mereka yang diunggah di Instagram. Sedangkan untuk unggahan di Facebook, Grab membatasi akses komentar.


Hal serupa juga terjadi pada pernyataan yang dibagikan di halaman Twitter mereka, di mana hanya pihak Grab yang disebutkan dalam unggahan tersebut yang dapat membalas. (dts/sh)