Notification

×

Iklan

PT Medan Hukum 2 Kurir 20 Kg Sabu dan 30.000 Butir Ekstasi Tetap Penjara Seumur Hidup

Jumat, 17 November 2023 | 19:37 WIB Last Updated 2023-11-17T12:37:43Z

Kedua terdakwa kurir narkoba saat menjalani persidangan secara daring di PN Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Dua terdakwa yang menjadi kurir narkotika jenis sabu-sabu seberat 20 kg dan pil ekstasi sebanyak 30.000 butir, Erwan Sahputra alias Iwan dan Cituan alias Atik, tetap dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Tinggi (PT) Medan.


Hal tersebut berdasarkan putusan banding Nomor 1502/PID.SUS/2023/PT MDN untuk terdakwa Iwan dan Nomor 1503/PID.SUS/2023/PT MDN untuk terdakwa Atik.


Majelis hakim PT Medan yang diketuai Made Sutrisna menilai terdakwa Iwan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana narkotika.


Oleh sebab itu, dalam amar putusannya, hakim Made tetap menghukum terdakwa Iwan dengan pidana penjara selama seumur hidup.


“Menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Medan Nomor 882/Pid.Sus/2023/PN Mdn tanggal 30 Agustus 2023, yang dimintakan banding tersebut,” jelas hakim dalam putusannya yang terlampir di laman SIPP PN Medan seperti dilihat, Jumat (17/11/2023).


Sementara itu, Baslin Sinaga selaku ketua majelis hakim terhadap terdakwa Atik menyatakan Atik terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli narkotika.


Sehingga, hakim Baslin juga menguatkan putusan PN Medan Nomor 883/Pid.Sus/2023/PN Mdn dengan tetap menjatuhkan pidana penjara selama seumur hidup terhadap terdakwa Atik.


“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Cituan alias Atik oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan,” terangnya.


Sebelumnya, pada tingkat Pengadilan Negeri (PN) Medan, terdakwa Atik dan terdakwa Iwan divonis penjara selama seumur hidup oleh majelis Hakim diketuai Denny Lumban Tobing.


Merasa tak terima dengan putusan tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) dan penasihat hukum kedua terdakwa pun mengajukan banding ke PT Medan. (sh)