Notification

×

Iklan

Istri Polisi di Simalungun Tewas Gantung Diri

Rabu, 01 November 2023 | 19:59 WIB Last Updated 2023-11-01T12:59:04Z

ARN24.NEWS --
Seorang istri personel polisi yang bertugas di Polres Simalungun ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di dapur rumahnya di Perumahan Pondok Indah Jalan Naga Huta, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar, Rabu (1/11/2023) sekira jam 06.10 WIB. 

Adalah Renova Panjaitan (38) yang seharinya berdinas di P2P Dinas Kesehatan Pemko Pematang Siantar itu ditemukan pertama sekali oleh suaminya, Aipda Jefry Gultom yang seharinya bertugas di unit Tipikor Reskrim Polres Simalungun. 

Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar AKP Banuara Manurung, membenarkan kejadian tersebut. Keterangan diperoleh, bermula saat Jefry terbangun dari tidur. Padahal seperti biasa bahwa setiap hari sang istri lah yang membangunkannya. Namun kali ini beda, dia tak melihat istrinya di kamar. 

Bersamaan itu pula anak korban sempat bertanya kepada Jefry di mana ibunya. Pun sama sekali tak merasa curiga, walau akhirnya Jefry bangkit dari tempat tidur. Seketika Jefry menuju dapur rumahnya. 

Di rumah itu sebelum masuk ke dapur terdapat pintu yang dable. Tepatnya bagian atas rumahnya. 
Nah, kemudian Jefry membuka pintu dapur dan langsung melihat ke atas. Begitu terkejutnya Jefry melihat sang istri sudah tergantung. Dia pun menjerit sejadinya, karena korban sudah meninggal dunia. 

Menurut Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar AKP Banuara Manurung, dari situ Jefru menghubungi Kapolsek Siantar Martoba. Mendapat laporan adanya korban bunuh diri, pihak Polres Pematang Siantar dan personel Polsek Siantar Martoba langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP bersama unit indentifikasi bersama Sat Reskrim untuk memasang police line.

"Memang, sesuai penjelasan suami korban, ada perubahan sikap yang diperlihatkan istrinya. Itu terlihat sejak bulan Mei 2023 lalu. Ya, pada Mei itu korban dipindahtugaskan ke P2P Dinas Kesehatan Kodya Pematang Siantar. Korban selalu mengeluh pulang lama-lama dengan alasan pekerjaan sangat padat," urainya.

Imbasnya, korban tak lagi bisa mengurus buah hati mereka untuk berangkat ke sekolah. Begitu juga rumah tangganya yang selama ini tak mampu dikerjakan oleh korban. 

“Semenjak itulah korban sering merenung di rumah dan ditempat pekerjaannya,” ungkap AKP Banuara Manurung.

Informasi terakhir disebutkan korban rencananya disemayamkan di rumah duka kemudian dimakamkan di TPU Desa Gajah Kabupaten Asahan. (mts/nt)