Notification

×

Iklan

Salahkan AS Cs soal Perang di Gaza, Putin: Solusinya Palestina Merdeka

Selasa, 31 Oktober 2023 | 17:53 WIB Last Updated 2023-10-31T10:53:45Z

Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan AS cs atas perang Hamas Palestina vs Israel yang kembali pecah sejak 7 Oktober lalu. (AFP/Gavriil Grigorov)

ARN24.NEWS
– Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Amerika Serikat cs atas perang Hamas Palestina vs Israel yang kembali pecah sejak 7 Oktober lalu hingga memperburuk krisis di Timur Tengah.


Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada pertemuan anggota Dewan Keamanan dan pemerintah serta kepala lembaga penegak hukum pada Senin (30/10/2023), Putin bahkan mengatakan "elit penguasa AS" dan boneka mereka bertanggung jawab atas pembunuhan warga Palestina di Gaza, konflik di Ukraina, Afghanistan, Irak, hingga Suriah.


"Mereka (AS dan negara sekutu) membutuhkan kekacauan terus-menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (AS) melakukan yang terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan siap memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis tersebut, dan tidak menjadi parasit di dalam konfliknya," ucap Putin.


Rusia mendukung gencatan senjata segera di Gaza dan solusi dua negara Palestina dan Israel. Rusia juga membuat geram Israel karena menerima delegasi Hamas di Moskow. Putin juga mengatakan Rusia sedang memerangi "pasukan Amerika" yang abu-abu dan ia salahkan atas krisis di Timur Tengah.


"Palestina hanya bisa ditolong dengan memerangi mereka menjadi dalang di balik tragedi ini. Kami Rusia dan kami memerangi mereka (AS cs) dalam konteks 'operasi militer khusus'. Baik untuk diri kami sendiri maupun bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan sejati yang sesungguhnya," ujar Putin yang merujuk pada invasinya di Ukraina.


"Kunci untuk menyelesaikan konflik ini adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka," kata Putin, menyiratkan bahwa hal ini bukanlah tujuan yang dinyatakan Washington.


Rusia dan China menjadi dua negara besar yang dengan lantang mengecam serangan Israel ke Gaza dan mendesak gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas. Kedua negara ini juga memveto resolusi Dewan Keamanan PBB usulan AS soal perang Hamas dan Israel lantaran dinilai hanya menyalahkan satu pihak.


Sebelumnya, Putin juga menekankan bahwa aksi Israel di Jalur Gaza adalah salah meskipun dilakukan dengan dalih pembalasan atas serangan Hamas. Sebab orang-orang tidak bersalah justru menjadi korban atas konflik ini.


"Jelas bagi kami bahwa orang-orang tidak bersalah seharusnya tidak bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan orang lain," ucapnya.


"Perang melawan terorisme tidak dapat dilakukan sesuai dengan prinsip tanggung jawab kolektif di mana orang tua, perempuan, anak-anak, seluruh keluarga dan ratusan ribu orang dibiarkan tanpa tempat tinggal, makanan, air, listrik dan perawatan medis," lanjut dia.


Diketahui, perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel terus memanas di hari ke-24 pada Selasa (31/10/2023).


Israel terus meningkatkan gempuran ke Gaza dan Tepi Barat di tengah rencana mereka melancarkan invasi darat.


Associated Press (AP) melaporkan korban tewas akibat gempuran Israel ke Jalur Gaza bertambah menjadi 8.306 orang per Senin. Lebih dari 20 ribu orang lainnya terluka akibat gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu.


Di Tepi Barat Palestina, lebih dari 110 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang lainnya terluka akibat serangan Israel. Sebab, serangan Israel tak hanya menyerbu Gaza yang menjadi wilayah kekuasaan Hamas, tapi juga mulai meluas ke Tepi Barat.


Di sisi lain, lebih dari 1.400 orang tewas dari pihak Israel sejak perang dengan Hamas pecah lagi 7 Oktober lalu. Selain itu, sekitar 240 orang dari Israel masih disandera Hamas. (cnn/sh)