Notification

×

Iklan

Puluhan Driver Trans Metro Deli Medan Gelar Aksi Mogok Kerja, Ini Sebabnya

Jumat, 06 Oktober 2023 | 16:05 WIB Last Updated 2023-10-06T11:21:19Z

Sejumlah driver Trans Metro Deli yang menggelar aksi mogok kerja di Tugu Perjuangan, Jalan Stasiun, Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Puluhan driver Trans Metro Deli meradang. Sebab sudah tiga bulan mereka belum gajian. Mereka pun menggelar aksi mogok kerja di Tugu Perjuangan, Jalan Stasiun Kereta Api, Medan, Jumat (6/10/2023) siang. 


"Sudah dua bulan, bahkan menuju tiga bulan kami belum terima gaji," ucap Puja Mulia, Ketua Forum Komunikasi Driver Trans Metro Deli Medan.


Ia mengaku heran, saat mereka menanyakan keterlambatan pemberian gaji tersebut, jawaban dari pihak perusahaan selaku operator pelaksana, yakni PT. Medan Bus Transport itu mengatakan bahwa mereka bahwa masih belum ada dana turun dari pemerintah.


"Sebelumnya kami tidak pernah dapat jawaban. Ketika mereka tahu kami mau melakukan aksi mogok, mereka pun akhirnya memberi jawaban bahwa dana dari pusat masih belum turun," sesal Puja.


Selain penundaan gaji, para driver menyatakan bahwa pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran kontrak. PT. Medan Bus Transport selaku Operator Pelaksana Trans Metro Deli Medan juga melakukan penurunan gaji di tengah masa kontrak.


Sementara, Balai Pengelola Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (BPTD Kemenhub) telah menerima surat aduan dari para driver Trans Metro Deli yang diserahkan oleh Puja dan Akhyar. Kedatangan mereka disambut oleh Kasubbag Tata Usaha BPTD, Andi Sinaga.


"Kami khawatir, kalau kontrak sudah berakhir, namun gaji kami masih belum dibayar, bagaimana nasib kami? Kemana kami akan mengadu?" ucap Akhyar.


Mendengar keluhan yang diakibatkan dari keterlambatan pembayaran gaji, Andi menyampaikan akan masalah ini ke pihak Kementerian Perhubungan, agar permasalahan ini dapat diselesaikan.


"Sesuai dengan porsi saya, aduan bapak-bapak driver akan saya sampaikan ke pihak kemenhub. Mudah-mudahan segera mendapat respon," ucap Andi Sinaga di dalam ruang kerjanya.


Andi pun menyarankan agar para driver tetap bekerja guna melayani masyarakat yang ingin menggunakan transportasi umum pemerintah tersebut. Sebab, ketidakhadiran para driver dapat menyulitkan para penumpang yang selalu menggunakan jasa transportasi itu sehari-hari.


"Biasanya, masyarakat hanya perlu menunggu 10 menit untuk naik bus. Ketidakhadiran bapak dapat waktu tunggu mereka menjadi lebih lama," mohon Andi.


Puja dan AKhyar, selaku perwakilan dari driver yang melakukan mogok kerja, akhirnya merasa sedikit lega, karena mendapat angin segar dari pihak BPTD. Mereka pun berharap agar mendapat jawaban secepat mungkin dari pihak Kemenhub.


"Kita akan tunggu hasilnya. Saat ini kami akan berkoordinasi kembali dengan teman-teman driver," pungkas Akhyar. (sh)