Notification

×

Iklan

Fakta: HIV Kalangan Gay di Klaten Naik 100 Persen

Jumat, 06 Oktober 2023 | 11:56 WIB Last Updated 2023-10-06T04:56:44Z

ARN24.NEWS --
Temuan kasus HIV atau Human Immunodeficiency Virus dari kalangan LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender), terutama gay atau LSL (lelaki seks dengan lelaki) di Klaten mengalami kenaikan hingga 100 persen. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, ada temuan 46 kasus HIV dari kalangan LSL. Jumlah itu belum termasuk yang belum teridentilikasi.

“Kasus HIV berdasarkan faktor resiko LGBT terutama LSL mengalami kenaikan hungga 100 persen sejak kali pertama ditemukan,” kata Sekretaris KPA Klaten, Ronny Roekmito dikutip koran Suara Merdeka. 

Fakta itu dibogkar pada Sosialisasi HIV dan Kewaspadaan Perilaku LGBT yang diselenggarakan KPA Klaten di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (3/10/2023) kemarin.

Cara tersebut menghadirkan guru bimbingan konseling (BK) dari SMA sederajat dan pondok pesantren.  “Jumlah itu baru berdasarkan temuan kasus HIV, masih banyak perilaku LGBT yang belum teridentifikasi, terutama di kalangan remaja, ” kata Ronny Roekmito.

Kalangan remaja dinilai lebih berpotensi terpapar perilaku LGBT. Perlu kewaspadaan termasuk peran dari guru BK di sekolah. “Sosialisasi kepada guru BK untuk antisipasi perilaku LGBT di kalangan remaja terutana pelajar. Penting mengingat adanya peningkatan kasus LGBT di Klaten, ” ungkapnya.
Perkembangan teknologi informasi yang massif dinilai turut andil. Karena akses ke komunitas LGBT semakin terbuka, baik melalui media social atau aplikasi percakapan daring.

“Coba sekali-kali cek ponsel siswa bapak-ibu guru, jangan-jangan ada aplikasi itu. Aplikasi ini sangat mudah digunakan. Ini harus diwaspadai, butuh upaya massif untuk menanggulangi perilaku LGBT, “ tuturnya.

Perlu upaya massif guna menanggulangi perilaku LGBT, mulai dari menanamkan nilai-nilai agama yang kuat, menjaga hubungan keIuarga yang harmonis dan penuh  erhatian serta dari sisi pendidikan.
Yang tak kalah penting adanya pemahaman terhadap risiko kesehatan perilaku  seksual yang menyimpang, di antaranya risiko tertular penyakit kelamin menular hingga HIV/AIDS.

Menurut Ronny Roekmito, deteksi awal munculnya perilaku LGBT bisa dipicu gaya hidup maupun dari media yang banyak menampilkan publik figur yang kemudian menjadi panutan.

Karena, itu, guru BK punya peranan sangat penting untuk mengawasi pergaulan anak didik di sekolah, dan selalu memberikan pendampingan serta edukasi kepada siswa. (hdy/nt)