Notification

×

Iklan

Resmi! Demokrat Cabut Dukungan Anies Capres 2024

Sabtu, 02 September 2023 | 09:37 WIB Last Updated 2023-09-02T02:37:25Z

Konferensi pers Majelis Tinggi Partai Demokrat. (Foto: detikcom)

ARN24.NEWS
– Majelis Tinggi Partai Demokrat selesai menggelar rapat menyikapi geger duet Anies Baswedan-Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat tidak lagi mendukung Anies Baswedan.


"Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya mengutarakan ekspresi para kader Demokrat. SBY mengungkap herannya para kader ketika partainya diperlakukan sebagai musuh negara.


"Kader Demokrat dengan pikiran yang tidak happy, 'Pak, kok Demokrat ini, memang oposisi, kok diperlakukan sebagai musuh negara, kita kan bukan partai terlarang, kader Demokrat juga bukan teroris, harusnya diperlakukan sama seperti warga lain'. Itu ekspresi kegalauan dirinya, saya tekun mendengarnya," ucap SBY.


SBY menegaskan tidak menuduh siapa pun, melainkan mencurahkan perasaan para kader Demokrat. Di sisi lain, SBY juga mengetahui dan mendengar dinamika menjelang Pilpres 2024.


"Satu, kita semua tahu memang ada keinginan untuk hanya dua pasangan saja dalam Pilpres 2024. Ada. Jangan ada dusta di antara kita. Ada itu," kata SBY.


Presiden ke-6 RI ini juga mengetahui pekerjaan politik yang ingin menjegal Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang di dalamnya ada NasDem, PKS, dan Demokrat. Termasuk, SBY mengetahui upaya menggagalkan pasangan Anies-AHY.


"Kita juga tahu informasi sangat sensitif untuk membuat pasangan Anies-AHY yang sudah jadi rahasia umum, sudah matang sebelum prahara tiga hari lalu, pasangan itu tidak akan terjadi," kata SBY.


"Informasi yang saya dengar, ini pekerjaan politik tingkat tinggi. Ini bukan informasi, ini fakta, benar ternyata Anies-AHY yang hampir matang untuk diluncurkan dan banyak diketahui publik itu terbukti bisa digagalkan," paparnya. (dtc)