Notification

×

Iklan

Kenapa Harga Makanan di Bandara Selalu Mahal? Ini Alasannya

Minggu, 24 September 2023 | 13:17 WIB Last Updated 2023-09-24T06:17:21Z

Ilustrasi Bandara. (Foto: Shutterstock)

ARN24.NEWS
– Ketika sedang berada di bandara lalu membeli makanan dan minuman di sana pasti terkejut dengan harganya. Harga makanan dan minuman di tempat tersebut cukup mahal daripada di tempat-tempat umum lainnya.


Harga yang mahal itu disebut terjadi bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang membuat produsen harus menjual harga lebih tinggi di bandara. Lantas, apa alasan sehingga makanan dan minuman di bandara itu mahal? 


Dilansir detikFinance dari situs konsultasi bisnis danpeer-to-peer (P2P) lending, Akseleran, berikut 3 alasan utama kenapa harga makanan dan minuman di bandara mahal.


1. Biaya sewa di bandara mahal

Setiap gerai yang buka di area bandara harus membayar sewa bulanan yang sangat tinggi. Harganya tergantung dari kebijakan masing-masing bandara. Angka itu juga belum termasuk biaya pembuatan gerai, listrik, dan lainnya.


Karena harga sewa yang mahal, maka para penyewa terpaksa harus menaikkan harga makanan. Hal itu untuk menutupi biaya operasional tersebut.


2. Pasar khusus

Bandara merupakan tempat dengan zona keamanan tinggi sehingga penumpang tidak bisa sembarangan membawa makanan dan minuman. Untuk itu, penumpang tidak punya banyak pilihan selain beli makanan/minuman di bandara.


Akibat keterbatasan ini pihak penyewa bisa membebankan biaya lebih kepada para pengunjung. Pada kenyataannya, tempat makan di bandara menargetkan orang-orang yang transit dan orang-orang yang mengalami keterlambatan penerbangan.



3. Profit sharing dengan pihak bandara

Alasan selanjutnya adalah profit sharing atau bagi hasil. Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang high-risk dan fluktuatif. Jadi selain pemasukan dari aktivitas penerbangan, bandara juga fokus ke pendapatan lain.


Salah satunya adalah dengan mengandalkan pemasukan dari profit sharing dengan penyewa tempat di bandara. Biasanya, semakin besar transaksi makin besar sharing profit ke pihak pengelola. (dtf/sh)