Notification

×

Iklan

Mengandalkan 2 Atlet, Hapkido Sumut Sesumbar Raih Emas PON 2024

Kamis, 10 Agustus 2023 | 16:38 WIB Last Updated 2023-08-10T09:38:49Z

Perwakilan Pengprov Hapkido Sumut berfoto bersama usai menyampaikan target dan kendalanya menuju arena PON 2024. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Pengprov Hapkido Sumatera Utara (Sumut) sesumbar meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Sesumbar ini mereka andalkan dengan hanya memiliki 2 atlet muda yang menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menuju PON 2024.


Target tersebut diungkapkan Wakil Ketua Pengprov Hapkido Sumut, Doni Damanik yang hadir sendirian ke Posko Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut di Kantor Dispora Sumut, Kamis (10/8/2023). Doni hadir tanpa didampingi Kabid Binpres dan Pelatih, serta Wasping.


"Saat ini kita memiliki dua atlet menjalani Pelatda menuju PON 2024. Dengan dua atlet, kita optimis meraih satu medali emas. Namun kita akan terus berusaha menambah atlet masuk Pelatda," ujar Doni.


Doni mengungkapkan, 2 atlet yang masih berusia 17 tahun dan 18 tahun tersebut juga baru menjalani Pelatda. Mereka masuk Pelatda sejak Juli 2023 lalu. 


"Kita sebenarnya mengirimkan 10 atlet untuk mengikuti tes fisik KONI Sumut kemarin, namun hanya dua yang lolos," ungkapnya.


Meski begitu, Hapkido Sumut percaya diri meraih medali emas. Dia mengklaim salah satu atletnya merupakan bekas juara nasional tingkat Junior. Saat itu, ungkapnya, atletnya tampil di Kejurnas Junior dengan mewakili kabupatennya karena Hapkido Sumut belum terbentuk.


Pada PON 2024 mendatang, Hapkido mempertandingkan 16 kelas. Doni mengakui Sumut kesulitan mengikuti semua nomor karena keterbatasan atlet. 


"Kita berharap minimal 10 atlet yang bisa masuk Pelatda. Dengan 10 atlet, kita optimis bisa meraih 2 emas," ucapnya sesumbar.


Doni mengakui, Hapkido Sumut kesulitan karena adanya regulasi dari PB Hapkido bahwa atlet yang bertanding di PON 2024 harus memiliki sabuk biru. Sedangkan atlet Sumut rata-rata memiliki sabuk putih dan kuning.


"Untuk itu, kita sedang melobi PB agar regulasi diturunkan. Atau minimal memfasilitasi untuk kenaikan tingkat sebulan sekali," sebutnya. (sh)