Notification

×

Iklan

Kecerdasan Buatan Bisa Memberi Informasi Bias Bagi Jurnalis

Rabu, 23 Agustus 2023 | 11:22 WIB Last Updated 2023-08-23T04:22:10Z

ARN24.NEWS --
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa memberikan informasi salah dan bias kepada jurnalis.

Pernyataan ini disampaikan Nezar Patria di acara “Indonesia Digital Conference 2023 tentang Artificial Intelligence for Business Transformation” di Bandung, Jawa Barat, kemarin. 

Selanjutnya,  Nezar meminta jurnalis dan masyarakat berhati-hati dalam penggunaan teknologi artificial intelligence (AI). Menurutnya, selain kewaspadaan, efek negatif dari AI juga perlu diantisipasi.

“AI ini juga berpotensi untuk memberikan halusinasi terutama yang memakai natural language processing untuk media. Jadi, dia dilatih terus menerus untuk mengurangi biasnya. Halusinasi ini bisa muncul macam-macam, dan bias yang muncul ini mengarah ke disinformasi. Bahkan, informasi yang toxic,” katanya sebagiama dikutip laman KBR.

Nezar mengungkapkan, jika jurnalisme digantikan AI dan pengolahan data tidak disiapkan dengan baik, maka disinformasi sangat memungkinkan terjadi. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan jurnalisme ke depan.

Selain itu, Nezar juga mendorong keterbukaan media pers untuk menggunakan AI dengan catatan media tersebut dapat mengantisipasi bias dari kecerdasan buatan. “Dia berguna dalam pembuatan konten tapi kita harus hati-hati sekali. Ini terkait juga dengan labour force, berapa banyak tenaga kerja yang diserap oleh media kalau AI ini diterapkan,” kata Nezar.

Nezar menambahkan, AI mempunyai sisi negatif dan positif. Karena itu, pemerintah terus memantau perkembangan AI dan bersikap positif dengan perkembangan teknologi AI, serta mencermati sisi negatif yang akan muncul.

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan teknologi pada mesin atau sistem komputer dengan simulasi kecerdasan manusia agar dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Keberadaan AI memiliki potensi besar untuk melakukan revolusi di berbagai bidang seperti kesehatan, keuangan, e-commerce, multimedia, transportasi, hingga manufaktur.  AI juga dapat mencakup berbagai teknologi seperti machine learning, computer vision, natural language processing, dan robotika. (hdy/nt)