ARN24.NEWS -- Sosok Imam Masyukur, warga Aceh yang tewas dianiaya oknum paspampres rupanya tulang punggung keluarga. Hal ini diungkap sepupu korban, Said Sulaiman. Said mengatakan, korban sejatinya dikenal sebagai pribadi yang baik. Bahkan, korban juga yang menafkahi dua orang adiknya yang ada di kampung halamannya.
"Kami keluarga di sini sangat kehilangan, dia yang menafkahi keluarga dan adik-adiknya di sini," ujar Said. Said Sulaiman mengungkap dugaan penganiayaan tersebut terungkap dari mengancam pelaku bakal menghabisi nyawa anak tercintanya. Pelaku bahkan meminta uang tebusan Rp50 juta.
"Sama orang tuanya sampai dibilang itu, (pelaku mengatakan) kalau ibu sayang sama anak ibu, kirim duit Rp50 juta, kalau tidak saya bunuh anak ibu, saya buang ke sungai, kata dia," sebutnya.
Pelaku juga sempat mengirimkan video saat korban dianiaya secara brutal dan biadab hingga membuat korban berteriak kesakitan. Orang tua korban kemudian tak menerima kabar apa pun tentang anak tercintanya itu selama seminggu lebih usai anaknya diculik.
Saat keluarga menerima kabar dari polisi tentang temuan jenazah di Karawang, Jawa Barat yang diduga sebagai korban, sang ibu langsung terbang ke Jakarta dari Aceh untuk mengidentifikasi korban.
"Orang tua kan pertama di Aceh, sudah seminggu tak tahu posisi anaknya di mana, sudah gundah dia, jadi pergilah ke Jakarta, anaknya gimana, sudahlah itu berarti beberapa hari kemudian kedapatanlah almarhum di RS Karawang," katanya. (ins/nt)