Notification

×

Iklan

Gegara Tak Ada Perwakilan Anggota Bawaslu Tapteng Beragama Islam, IMM Demo Bawaslu Sumut

Senin, 21 Agustus 2023 | 20:33 WIB Last Updated 2023-08-21T13:33:17Z

IMM Sumut menggelar demo di depan Kantor Bawaslu Sumut. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Sumut. Mereka mengaku keberatan dengan hasil seleksi anggota Bawaslu Tapanuli Tengah (Tapteng) yang tidak ada diwakili oleh anggota yang beragama Islam.


Nanda Mariati selaku koordinator lapangan mengatakan jika timsel mengirimkan 10 nama calon ke Bawaslu RI dengan 2 diantaranya beragama Islam. Sebab, mempertimbangkan kondisi minoritas dan mayoritas di sana.


"Itu memang kondisinya dari 10 besar ada sekitar 2 orang muslim, namun ini bukan berpihak, pasti kita juga mempertimbangkan yang minoritas dan mayoritas setidaknya ada keterwakilan dari masyarakat itu," katanya, Senin (21/8/2023).


Namun sayangnya, saat diumumkan tidak ada satupun anggota Bawaslu Tapteng yang beragama Islam. Sehingga mereka merasa tidak ada keterwakilan di anggota Bawaslu Tapteng Periode 2023-2028.


"Tapi kita lihat sejauh ini hasilnya semuanya itu non (muslim), jadi tidak ada keterwakilan di situ," ucapnya.


Ketua DPD IMM Sumut, Muhammad Arifuddin Bone menyebutkan sejak awal pihaknya sudah mengawasi seleksi anggota Bawaslu kabupaten/kota. Dalam catatan mereka, terdapat sejumlah kejanggalan dalam prosesnya.


"Kita kan DPD IMM Sumut mengawasi daripada perekrutan komisioner ini, di Bawaslu ini terus terangkan sudah banyak kejanggalan kita pikir karena kita mencurigai ada banyak, pengunduran yang beberapa kali pengumuman Bawaslu kabupaten/kota, termasuk di Tapanuli Tengah ini kita mendapat banyak catatan," sebutnya.


Seharusnya, kata dia, timsel harus objektif dan mempertimbangkan keterwakilan di anggota Bawaslu Tapteng. Namun dengan kondisi seperti ini, IMM Sumut menyayangkan hasil seleksi itu.


"Kita meyakini pasti timsel itu seharusnya secara objektif memilih keterwakilan dari komisioner itu dengan jumlah penduduk yang punya kapasitas dan kapabilitasnya masing-masing dari setiap elemen masyarakat, jadi kita menyayangkan lah bisa begitu," ujarnya.


Padahal menurutnya secara sumber daya manusia, calon anggota Bawaslu yang juga tidak kalah kompeten. Mereka curiga ada hal lain di balik hasil seleksi anggota Bawaslu Tapteng ini.


"Kita juga meyakini sumber daya masyarakat tidak kalah kompeten untuk menjadi komisioner, jadi ini semacam ada pemetaan yang masif bagi kami," pungkasnya. (dts/sns)