(Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Takashima Shingo, dokter salah satu rumah sakit di Jepang kena mental setelah disuruh lembur hingga 200 jam dalam sebulan. Kondisi itu membuatnya depresi hingga akhirnya memilih untuk bunuh diri.
Peristiwa itu terjadi pada Mei 2022 lalu. Mengenal kondisi Takashima yang kena mental usai lembur 200 jam sebulan diungkap oleh pihak keluarga, Minggu (27/8/2023).
Dilansir detikHealth pengacara keluarga menyebut Takashima bekerja lembur lebih dari 207 jam sebulan sebelum kematiannya. Dia juga tidak mengambil cuti selama tiga bulan.
Junko Takashima, ibu dari Takashima Shingo, mengatakan anaknya dalam kondisi sulit dan tidak ada yang membantu.
"Anak saya tidak akan menjadi dokter yang baik hati, dia juga tidak akan mampu menyelamatkan pasien dan berkontribusi kepada masyarakat. Namun, saya sangat berharap lingkungan kerja para dokter ditingkatkan sehingga hal yang sama tidak terjadi lagi di masa depan," kata Junko.
Sementara itu pihak rumah sakit Konan Medical Center membantah tuduhan tersebut. Namun badan pengawas ketenagakerjaan pemerintah memutuskan bahwa kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja karena jam kerjanya yang panjang, yang menyoroti tekanan besar yang diberikan kepada petugas kesehatan.
Keluarga Takashima menggambarkan apa yang mereka katakan sebagai seorang pemuda yang putus asa dan mengungkapkan kesedihan mereka atas kematiannya.
Jepang telah lama berjuang melawan budaya kerja berlebihan yang terus-menerus, dengan karyawan di berbagai sektor melaporkan jam kerja yang berat, tekanan tinggi dari supervisor, dan rasa hormat kepada perusahaan, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Disclaimer: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454. (dtc)