Ilustrasi tayangan televisi.
ARN24.NEWS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal mematikan siaran TV analog di seluruh Republik Indonesia (RI), Sabtu (112/8/2023) besok.
Penghentian siaran TV analog dan digantikan dengan TV digital dilakukan bertepatan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas).
Dilansir dari detikInet, puncak Harsiarnas bakal diadakan pada 12 Agustus 2023. Bertepatan pada kegiatan itu, proses analog switch off (ASO) ditargetkan rampung setelah melalui berbagai kendala sejak beberapa tahun terakhir.
Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, mengatakan kehadiran siaran TV digital secara menyeluruh di Indonesia bakak jadi kado teristimewa bagi seluruh pihak, khususnya jelang HUT ke-78 RI.
"Selamat datang era baru TV digital Indonesia, bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya. Kado teristimewa dari industri dan stakeholder pada hari kemerdekaan Indonesia," ungkap Gery.
Sebelum puncak Harsiarnas, terlebih dahulu digelar Forum Group Discussion (FGD). Kegiatan itu berisikan progress penghentian siaran analog di seluruh Indonesia.
Kemudian, dibahas pula topik terkait tren iklan di industri penyiaran, perlu tidaknya dibuka TV baru, serta menyangkut tren industri penyiaran global dan nasional.
Indonesia merdeka TV analog seiring seiring mulai beralihnya kota-kota besar di tanah air menerapkan migrasi TV analog ke digital, yakni tepatnya di 11 kota yang di antaranya Jabodetabek, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Makassar, Banjarmasin, dan Medan.
Kominfo juga mengklaim sebelum dilakukannya ASO jumlah penonton analog sekitar 59 juta. Sementara, setelah ASO per 1 Juli 2023, penetrasi TV digital jumlahnya 56 juta atau 95,2%.
Adapun penetrasi TV digital secara nasional yang sebelum ASO berjumlah 121 juta penonton, sekarang juga diklaim menuju normal dengan 124 juta penonton atau 95,4%.
Sementara itu, dari sisi infrastruktur mux yang sudah terbangun oleh TVRI dan TV swasta di 112 wilayah siaran terdiri dari 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO, 676 stasiun TV sudah bersiaran digital, tinggal 10 siaran TV yang masih analog yang dalam proses migrasi ke TV digital. (dtc)