Notification

×

Iklan

Asyik Ber-Headset Ria Petani di Simalungun Disambar KA

Rabu, 16 Agustus 2023 | 09:56 WIB Last Updated 2023-08-16T02:56:55Z

ARN24.NEWS --
Bleessss......!!! Seorang jasad terkapar di pinggir rel kereta api. Tubuhnya terpental, dan bersimbah darah. Pagi sekira pukul 07.00 WIB, tepatnya Selasa (15/8/2023), merupakan hari terakhir bagi korban menetap di dunia yang fana ini. Pria 27 tahun tersebut meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. 

Ya, korban diketahui bernama Kevin Bagaskara Pakpahan. Bermukim di Lingkungan 8 Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, yang kesehariannya berprofesi sebagai petani. Dan, kabar diperoleh bahwa korban ditemukan meregang nyawa tak jauh dari lokasi kebunnya. Cerita korban mengalami kecelakaan dihantam kereta api jurusan Siantar diutarakan beberapa saksi mata. 

Salah satunya saksi yakni Lurah Sinaksak, Kabupaten Simalungun, Armada Purba. "Mendapat informasi dari warga adanya kecelakaan di sana, saya langsung terjun ke lokasi. Korban merupakan warga Kelurahan Sinaksak," singkatnya. 

Dari keterangan diperoleh menyebutkan, pagi itu korban sedang berjalan menuju kebunnya. Mungkin, diduga korban lagi suntuk sehingga menyalakan headset yang diselipkan ke telinganya. Imbas headset itu ternyata berakibat fatal. Korban tak mendengar klakson kereta api lewat yang sejurus dari jalurnya. 

Seketika si ular besi menabrak korban. Tak pelak, hal itu membuat korban terpental beberapa meter.  “Korban masih anak muda, belum ada pekerjaan tetap. Tadi pagi pertama kali ditemukan petugas kereta api, kemudian mereka melaporkan ke kita,” ujar Armada.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke pihak berwenang. Menanggapi hal itu, Kapolsek Serbelawan, AKP Abdullah Yunus kemudian memimpin olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi mayat korban.

Setelah tiba di lokasi, tim menemukan mayat seorang pria terlentang di samping rel kereta api. Korban mengalami luka robek di bagian kepala dan kaki sebelah kanan dan kiri, diduga juga mengalami patah tulang.

Berbagai saksi diinterogasi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Saksi-saksi lain melaporkan bahwa korban berdiri di pinggir rel kereta api ketika kereta melintas. Upaya untuk memberikan peringatan dan tanda kepada korban agar minggir tidak dihiraukan.

Tim Inafis dari Polres Simalungun melakukan olah TKP dan mengambil barang bukti, termasuk sepasang sandal jepit milik korban. Mayat kemudian dibawa ke Puskesmas Serbalawan untuk dilakukan visum luar dan menjahit luka-luka yang ada.

Info lain menyebutkan bahwa pagi itu sebelum kejadian berdiri di pinggir rel kereta api seputar lokasi kejadian. Saat itu, kereta api membunyikan klakson atau tanda ada kereta api yang akan melintas. Namun korban tidak menghiraukannya, sehingga terjadinya kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Beberapa saksi juga menyebutkan, bahwa lokasi kejadian atau TKP berada berdekatan dengan ladang korban dan biasa korban setiap harinya berada di ladang tersebut dari pagi hingga sore hari. Dari TKP petugas mengamankan barang bukti berupa sepasang sandal jepit diduga milik korban merek swallow warna hitam. Kemudian korban diserahkan kepada keluarganya

Kendati motif kejadian masih dalam proses lidik, berdasarkan hasil olah TKP, kejadian ini dipastikan sebagai kecelakaan menyenggol kereta api. Bay, seorang warga juga memberikan keterangan. Laki 28 tahun itu bilang bahwa korban sehari-hari bekerja di kebun milik keluarganya yang terletak di Nagori Purba Sari.

“Korban memakai headset dekat rel dan diduga tidak mendengar ada kereta api melintas sehingga disambar,” tandas Bay. (mtr/nt)