Notification

×

Iklan

Alamak!!! Cafe Lokalisasi Buang 'Ingus' Digrebek Massa

Senin, 14 Agustus 2023 | 10:36 WIB Last Updated 2023-08-14T03:36:46Z

ARN24.NEWS --
Puluhan masyarakat Desa Paluh Manan, Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kecamatan Hamparan Perak dan Anak Melayu Bersatu (AMBe) Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang menggerebek sejumlah kafe remang-remang di Desa Paluh Manan, Sabtu (12/8/2023) dini hari.

Pasalnya, keberadaan cafe tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat dengan segala aktivitas lokasi hiburan yang diduga juga dijadikan lokasi maksiat. Berdasarkan amatan awak media, aksi yang dipimpin Ustad M Adami Sulaiman ini mendatangi satu per satu kafe remang-remang di Desa Paluh Manan Kecamatan Hamparan Perak.

Diduga aksi tersebut telah bocor, sehingga tak ada pengunjung di cafe yang diduga kerap dijadikan lokasi untuk mabuk-mabukan itu. Selain itu, ada satu lesehan yang diduga kerap dijadikan tempat mesum lantaran tempatnya bersekat-sekat juga digeruduk.

Namun, Ustad M Adami Sulaiman bersama warga tetap memberikan kepada pemilik kafe untuk tutup selamanya. “Agar masyarakat sekitar tidak lagi resah dengan aktivitas yang mereka lakukan,” ujar M Adami.

Tapi yang sangat disayangkan, aksi masyarakat ini tidak dikawal oleh pihak kepolisian dari Polsek dan Koramil Hamparan Perak. Padahal, sebelumnya tokoh masyarakat dan ormas yang turun telah memberitahukan kegiatan mereka.

M Adami Sulaiman merupakan Tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Deli Serdang ini ikut serta ke lokasi. Dia mengatakan kedatangan mereka untuk menyikapi keluhan masyarakat terkait dengan keberadaan cafe dan lesehan yang digunakan sebagai tempat mesum.

“Masyarakat telah menyampaikan keluhan ini kepada para pemilik cafe dan perangkat dusun, agar cafe dan lesehan tersebut ditutup. Tapi hingga saat ini tidak ada tanggapan, bahkan keluhan ini telah berlangsung bertahun-tahun,” sebutnya.

Dari keluhan yang diterima, kegiatan yang dilakukan oleh para pemilik cafe dan lesehan sudah sangat meresahkan warga. “Menurut masyarakat kegiatan cafe dan lesehan ini tidak ingat waktu jam istirahat, tetap hidup musik keras-keras sampai azan subuh. Sehingga sangat mengganggu istirahat masyarakat sekitar,” ujarnya.

Disampaikan Ustad Adami, untuk aksi ini pihaknya hanya memberikan himbauan kepada pemilik cafe dan lesehan agar menutup secara permanen kegiatannya.

“Malam ini kita hanya menghimbau para pemilik cafe dan lesehan agar tidak lagi membuka. Kalau himbauan ini tidak dihiraukan saya bersama masyarakat akan menutup secara paksa tempat-tempat maksiat ini,” tegasnya.

Ustad Adami juga meminta kepada instansi terkait agar menyikapi keluhan masyarakat yang telah resah dengan keberadaan cafe dan lesehan itu.

“Saya meminta pihak kepolisian, Pemerintah Desa dan Satpol PP Deli Serdang untuk bisa melakukan tindakan kepada cafe dan lesehan yang telah melanggar aturan yang ada. Karena bagaimanapun telah merugikan masyarakat banyak,” ujarnya. (mtr/nt)