Foto: Istimewa/REUTERS/Beawiharta
ARN24.NEWS – Satu video yang memperlihatkan 2 wanita diarak dalam keadaan bugil dan diperkosa secara beramai-ramai di negara bagian yang rawan konflik antaretnis di India viral.
Dari peristiwa itu, sedikitnya empat tersangka ditangkap oleh Kepolisian Manipur.
Mengutip detikNews yang melansir Hindustan Times dan India Today, Jumat (21/7/2023), Kepolisian Manipur dalam pernyataannya mengatakan, empat orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang terjadi pada 4 Mei lalu di distrik Kangpokpi.
"Empat tersangka utama yang ditangkap dalam kasus video viral: tiga tersangka utama lainnya dari kejahatan keji penculikan dan pemerkosaan bergiliran di bawah Kantor Polisi Nongpok Sekmai, Distrik Thoubal telah ditangkap hari ini," demikian pernyataan Kepolisian Manipur via akun Twitter-nya.
"Jadi total empat orang telah ditangkap hingga saat ini," imbuh pernyataan itu.
Heirum Hera Das (32), yang merupakan warga Thoubal, menjadi salah satu tersangka yang identitasnya sudah diungkapkan ke publik. Heirum menjadi tersangka pertama yang ditangkap polisi usai video viral itu beredar luas. Tiga identitas tersangka lainnya belum diungkap ke publik.
Kepada tersangka, dijerat dengan serangkaian dakwaan, termasuk penculikan, pemerkosaan bergiliran, dan pembunuhan terkait kasus yang menarik perhatian publik ini. Mereka menegaskan pihaknya melakukan penyelidikan dengan sangat serius.
Kepala Menteri Manipur N Biren Singh menyebut dua tersangka, termasuk pelaku utama, ditangkap terkait kasus mengerikan di distrik Kangkopi itu.
"Hari ini setelah melihat video yang viral, semua anggota legislatif dari BJP (Bharatiya Janata Party) dan kelompok-kelompok tertentu mengambil keputusan untuk mengutuk kejahatan tertinggi. Itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," sebutnya.
"Kami tidak akan mengampuni siapapun. Kami akan memberikan hukuman luar biasa bagi semua yang terlibat, bahkan sampai mengupayakan hukuman mati," tegas Singh.
Video viral yang sebenarnya direkam pada 4 Mei lalu itu telah memicu kemarahan publik secara besar-besaran di India. (dts)