Notification

×

Iklan

Ribuan Massa PBB Demo Gubsu Minta Keluarkan Pergub Soal Kebebasan Beribadah

Sabtu, 17 Juni 2023 | 21:33 WIB Last Updated 2023-06-17T14:33:52Z

Aksi massa PBB yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantoe Gubernur Sumatera Utara. (Foto: ARN24.NEWS)

ARN24.NEWS
– Ribuan massa Pemuda Batak Bersatu (PBB) menggelar aksi unjuk rasa damai terkait adanya tindakan Intoleransi yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara.


Aksi unjuk rasa damai ini mereka lakukan di Depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Sabtu (17/06/2023) pagi hingga sore.


Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Lambok Sihombing mengatakan, aksi unjuk rasa damai ini mereka lakukan karena adanya tindakan-tindakan intoleransi dan radikalisme. 


"Kami sebagai organisasi yang memiliki fungsi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini sesuai dengan tupoksi kami yang diatur oleh Undang Undang meminta jangan ada lagi tindakan-tindakan diskriminasi, intoleransi serta radikalisme," ujar Lambok Sihombing.


Lanjut Lambok Sihombing, kalau aksi unjuk rasa damai ini adalah aksi unjuk rasa damai kedua yang mereka lakukan. Pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Sumatera Utara terkait kebebasan beribadah di Provinsi Sumatera Utara.


Dirinya menyatakan agar Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat dengan mengeluarkan Pergub Sumatera Utara mengenai kebebasan beribadah, kebebasan menjalankan agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.


"Itulah aksi unjuk rasa damai ini kami lakukan hari ini,agar masyarakat bisa tenang dan bebas beribadah," katanya.


Lambok Sihombing mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi apakah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan menemui mereka atau tidak. Namun ditegaskannya pihaknya akan terus berjuang.


Lambok Sihombing juga membantah jika PBB membela satu agama atau pun tempat ibadah tertentu dalam aksi tersebut.


"Jadi kami tidak berbicara gereja A atau gereja B atau agama A agama B dan atau suku A suku B. Tetapi kami tidak mau apa pun itu, agama apa pun itu, kami tidak mau ada intimidasi, kami tidak mau ada tindakan yang melarang mereka beribadah atau menjalankan agamanya masing-masing," katanya.


Namun hingga selesai aksi damai itu, Gubernur Edy Rahmayadi tidak bisa hadir ke hadapan massa PBB tersebut. (has)