Indra Efendi Rangkuti (Pemerhati Olahraga Sumut) |
ARN24.NEWS -- Final Liga Champions 2023 akan mempertemukan Manchester City melawan Inter Milan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul Turki pada Minggu (11/6/2023) dini hari WIB. Menarik untuk disimak pertarungan antara kedua klub yang berasal dari 2 kekuatan sepakbola Eropa yaitu Inggris dan Italia ini.
Bagi Manchester City ini adalah Final pertama sepanjang sejarah keikut sertaan mereka di UEFA Champions League (Champions Cup). Sedangkan Inter Milan memburu gelar juara ke-4 bagi mereka di Champions League ini. Inter Milan sebelumnya pernah menjadi Juara Champions League (Champions Cup) pada 1964,1965 dan 2010.
Final ini juga menjadi pertemuan pertama bagi kedua tim di Champions League. Tentu hal ini membuat pertandingan ini semakin menarik untuk disaksikan. Manchester City berhasil melaju ke babak final Liga Champions setelah mengalahkan Real Madrid pada babak semifinal. Tim asuhan Pep Guardiola menang dengan agregat 5-1 pada laga itu.
Sedangkan Inter Milan menyingkirkan sang rival sekota, AC Milan pada babak semifinal dengan agregat 3-0. Manchester City menjadi tim yang difavoritkan pada laga ini. Tim berjulukan The “Cityzens“ sedang ada dalam kondisi on fire. Komposisi pemain mereka juga di atas kertas lebih baik ketimbang I Nerazzuri.
Secara head to head City vs Inter jelang final UCL 2023 belum menunjukkan siapa tim yang lebih unggul. Sebab, kedua tim belum pernah bertemu di ajang resmi, termasuk di ajang Liga Champions. Sebelum final UCL 2023, menurut data dari Whoscored, Man City dan Inter memang telah bertemu 2 kali, tapi hanya di laga uji coba.
Dua laga tidak resmi itu pun telah lama terjadi, meskipun kemenangan diraih oleh City di pertemuan terakhir. Dua pertemuan Man City vs Inter dalam laga uji coba berlangsung lebih dari satu dekade lalu. Pertemuan pertama terjadi pada 1 Agustus 2010 saat keduanya berhadapan di laga uji coba bertajuk Pirelli Cup. Digelar di M&T Bank Stadium, Baltimore, Amerika Serikat, pertandingan itu dimenangkan oleh Inter dengan skor 3-0.
Dua gol Nerazzurri di laga itu dikemas oleh Victor Obinna dan Cristiano Biraghi. Sementara itu, 1 lainnya merupakan gol bunuh diri pemain City, Joleon Lescott. Meski pun demikian, perlu dicatat bahwa kemenangan Inter saat itu juga terbantu dengan kartu merah bagi Patrick Vieira di menit 22, atau sebelum semua gol Inter tercipta.
Pertemuan kedua City vs Inter dalam laga uji coba terjadi satu tahun kemudian, tepatnya pada 31 Juli 2011. Kala itu, kedua tim bertemu dalam laga bertajuk Dublin Super Cup di Stadion Aviva, Dublin, Republik Irlandia. Di laga tersebut, City mampu membalas kekalahan setahun sebelumnya dengan skor 3-0. Mario Balotelli, Edin Dzeko, dan Adam Johnson menjadi pencetak gol Man City yang saat itu berada di bawah arahan mantan pelatih Inter Milan Roberto Mancini selaku pelatih.
Pelatih Manchester City Josep Guardiola juga tengah memburu gelar juara ke-3 sebagai pelatih di Champions League.Sebelumnya pada 2009 dan 2011 Pep Guardiola sukses membawa tim asuhannyaBarcelona meraih Juara Champions League.
Selain itu Guardiola juga tentunya berharap bisa menjadi sosok ke-6 sebagai pelatih yang membawa 2 klub berbeda menjadi Juara Champions League. Sebelumnya ada 5 sosok pelatih yang sukses membawa 2 klub berbeda sebagai Juara Champions League (Champions Cup).
Sosok – sosok itu adalah Ernst Happel (Feyenoord dan SVHamburg), Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund & Bayern Muenchen), Jose Mourinho (FC Porto dan Inter Milan), Jupp Heynckes (Real Madrid & Bayern Muenchen) dan Carlo Ancelotti (AC Milan & Real Madrid).
Selain itu Guardiola juga berusaha menyamai rekor Carlo Ancelotti dan Bob Paisley sebagai pelatih yang membawa klub asuhannya menjadi Juara Champions League sebanyak 3 kali. Namun Guardiola pernah punya pengalaman buruk ketika melawan Inter Milan di Liga Champions.Peristiwa itu terjadi ketika tim asuhan Guardiola Barcelona bertemu Inter Milan di Semifinal Liga Champions 2010.
Inter Milan berhasil menaklukkan Barcelona dengan skor 3-1 pada leg pertama di Giuseppe Meazza. Pada leg kedua di Camp Nou Barcelona mampu membalas kekalahannya di leg pertama dengan menaklukkan Inter Milan 1-0. Namun Inter Milan yang lolos ke Final berkat keunggulan agregat.
Tentu momen ini masih membekas di benak Guardiola dan menjadi pelecut bagi Guardiola untuk membalas kekalahan pahit tersebut.
Tentu momen ini masih membekas di benak Guardiola dan menjadi pelecut bagi Guardiola untuk membalas kekalahan pahit tersebut.
City dan Inter melangkah ke Final ini dengan optimism yang tinggi setalah sukses di kompetisi domestik. Musim ini Manchester City sukses mengawinkan gelar Juara Premier League dan Piala FA. Sedangkan Inter Milan sukses meraih Juara Copa Italia setelah di Final menaklukkan Fiorentina.
Jika dilihat dari kekuatan skuad yang dimiliki City memang layak diunggulkan di final nanti.Di lini belakang kwartet Jhon Stones, Manuel Akanji, Ruben Dias, dan Nathan Ake berdiri kokoh.
Jika dilihat dari kekuatan skuad yang dimiliki City memang layak diunggulkan di final nanti.Di lini belakang kwartet Jhon Stones, Manuel Akanji, Ruben Dias, dan Nathan Ake berdiri kokoh.
Selain itu juga masih ada Kyle Walker,Aymeric Laporte dan Segio Gomez yang siap untuk ditampilkan.Tentu ini menjadi tantangan berat bagi Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez untuk menembusnya.
Di lini tengah, City punya beberapa nama yang bisa dimainkan oleh Pep Guardiola dalam formasi 4-3-3. 3 nama yang paling sering menjadi pilihan Pep adalah Kevin De Bruyne, Rodrigo, dan Ilkay Gundogan. Selain itu Guardiola masih memiliki Phil Foden dan Bernardo Silva yang tidak hanya bisa ditempatkan di tengah, namun di pinggir sebagai pengganti Riyad Mahrez dan Jack Grealish.
Di lini depan ketajaman striker Manchester City Erling Haaland siap menghadirkan teror maut bagi lini belakang Inter Milan yang dikawal Matteo Darmian,Francesco Acerbi,Alessandro Bastoni dan Denzel Dumfries. Ketajaman Haaland yang sukses menjadi top skor Premier League musim ini dengan 35 gol membuatnya menjadi “monster” yang menakutkan bagi lini pertahanan lawannya.
Namun Alessandro Bastoni mengaku siap “mematikan” Haaland.Bastoni mengaku sudah melihat aksi duo centre back Real Madrid Antonio Ruediger dan David Alaba yang sukses membuat Haaland ‘mati kutu” saat leg pertama semifinal Liga Champions musim ini.
Demikian juga dengan lini tengah Inter Milan.Walau tidak “mewah” seperti City tapi Henrikh Mkhitaryan dan kompatriotnya di lini tengah Nicolo Barella siap bertarung dengan De Bruyne dan Gundogan.Apalagi Barella dikenal punya kreativitas dan mobilitas yang tinggi.Duel sengit akan mewarnai perang di lini tengah dalam laga Final nanti.
Pada akhirnya ini juga akan menjadi ujian bagi kedua pelatih dalam menentukan skuad terbaik yang akan tampil di final nanti. Guardiola dengan ciri khas sepakbola indah ala “tiki taka” akan berhadapan dengan pola pragmatis yang sering dimainkan oleh Simone Inzaghi.
"Dengan melihat fakta – fakta ini saya memprediksikan pertandingan akan berlangsung ketat dan menarik. Namun kali ini Manchester City akan mencetak sejarah untuk pertama kalinya menjadi Juara Champions League pada musim ini," tukas Indra Efendi Rangkuti selaku Pemerhati Olahraga Sumut ini. (saze)