Notification

×

Iklan

Miris!!! Rumah Oppung Naibaho Tinggal Puing di Tanah

Jumat, 23 Juni 2023 | 10:58 WIB Last Updated 2023-06-23T03:58:36Z

ARN24.NEWS --
Herman Naibaho dan istrinya Supiani (56) hanya bisa pasrah menyaksikan rumah mereka di lokasi wisata air terjun Batu Belah Jalan Durin Serugun, Desa Durin Serugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, rata dengan tanah. Syukurnya tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. 

Mirisnya, api melumat rumah oppung berusia 62 tahun saat mereka pergi ke Pancurbatu. Yang ada di rumah hanya adik korban bernama Paman Ginting, Kamis (22/6/2023) sekira pukul 04.00 WIB. 
Dilansir salah satu media online, Jumat (23/6/2023), tak cuma rumah korban yang ludes terbakar, bahkan satu pondok di sana juga dihabisi si jago merah. 

Pun begitu korban menduga bahwa rumahnya itu sengaja dibakar oleh orang tak dikenal. Selain rumah, korban juga menderita kerugian sekira Rp 20 juta. Karena uang tersebut disimpan korban di dalam rumah dan turut hangus terbakar. Rumah yang terbakar pun hanya menjadi tontonan warga yang sedang melintas. Ada yang berhenti sembari mengabadikan dengan ponsel miliknya.

Paman Ginting bilang saat kejadian dia lagi tertidur. Dia tersadar karena badannya terasa panas akibat semburan asap api. Seketika itu juga dia melompat dari tempat tidur dan menyelamatkan diri. 

“Dinding rumah terbuat dari bambu, dengan cepat menyambar rumah. Begitu badan terasa panas saya langsung menyelamatkan diri. Api terus membesar dan membakar rumah,” terangnya. 

Ketika kejadian Paman Ginting hanya sendiri dan sempat juga menyelamatkan sepeda motor dari dalam rumah milik pengunjung, sedangkan barang lain terbakar semua dan saat itu hanya bisa pasrah.

Supiani, selaku pemilik rumah mengatakan sebelum peristiwa naas itu, beberapa bulan sebelumnya juga sudah sempat hendak dibakar oleh sekelompok orang. Dia melihat wajah yang mencoba membakar rumahnya dan mengenal. Kemudian mencium aroma minyak lampu dan pertalite sehingga sangat yakin rumahnya sengaja dibakar. Minyak tersebut dibuang di kandang ayam dekat pintu rumah.

“Sekitar 7 bulan lalu rumah itu sudah pernah mau dibakar pakai minyak. Lalu kedua kalinya terjadi pada hari Selasa, 20 Juni 2023 juga telah dicoba untuk membakar rumahku,” ungkapnya sembari menangis. 

Korban pun memohon kepada pihak kepolisian supaya memproses masalah tersebut secara terang benderang dan memenuhi rasa keadilan bagi keluarga. Supiani mengatakan dampak yang disebabkan atas kejadian kebakaran itu menyebabkan suami dan anak-anak korban trauma berat. 

Hal itu terlihat jelas saat korban membuat laporan di SPKT Polsek Pancur Batu, beberapa kali menangis di hadapan petugas tatkala mengingat rumahnya terbakar habis.

Tak hanya itu, dampak lain yang dirasakan korban adalah mereka terpaksa harus tinggal di rumah keluarganya. Laporan korban tertuang dalam Nomor LP/B/238/VI/2023/SPKT/POLSEK PANCUR BARU/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT, tertanggal 22 Juni 2013 sekitar pukul 17.65 WIB dengan pelapor Supiani. (anam/nt)