Notification

×

Iklan

Final Champions: Terbebani Versus Tahu Diri (Oleh: AlhamD Parinduri)

Senin, 05 Juni 2023 | 11:00 WIB Last Updated 2023-06-05T04:01:47Z

ARN24.NEWS --
Selangkah lagi Manchester City meraih treble winner di kasta sepakbola Eropa. Di Liga Inggris (EPL) pasukan Pep Guardiola mengakhiri dominasi Arsenal yang sedari awal bergulirnya musim 2022/2023 memimpin klasemen. Namun berkat kematangan sang entrenador asal Spanyol itu The Citizens menyalip si Gudang Peluru di beberapa pertandingan akhir musim. 

Belum puas, pada akhir pekan kemarin, lagi-lagi keberingasan Erling Haaland dan kawan-kawan melumat tim sekotanya Manchester United untuk memperebutkan Piala FA Cup. Begitu tokcer, dua gol İlkay Gündoğan, sang kapten memupus harapan The Red Devil. Tropi kedua itu pun digondol Manchester City. Dua tropi, toh belum puas juga? 

Ya, pasalnya selama tujuh melatih Manchester City, Pep Guardiola kerap tersingkir dan tersungkur di Piala Champions. Gengsi sang jawara Eropa hanya sekadar impian belaka bagi Pep masa itu. Namun kini pasukan si Biru Langit sungguh beda. Mereka bisa leluasa melenggang ke fase Final tropi si Kuping Besar itu. Terakhir mengubur mimpi Real Madrid dengan agregat 5-1. 

Hanya saja, dengan raihan dua tropi (Juara EPL dan Piala FA), tim sekelas kasta Eropa belum komplit rasanya apabila minim prestasi mengangkat si Kuping Besar. Memang diketahui Manchester City tak pernah membawa tropi Champions ke markasnya di Etihad Stadium. Padahal Liga Champions sudah bergulir sejak 1965 hingga 2022. 

Mirisnya di babak semifinal periode 2021-2022, The Citizens tersingkir oleh sesama tim Inggris. Yakni Chelsea yang saat itu menghabisi Manchester City dengan skor tipis 1-0. Belajar dari keadaan itu pula sepertinya Pep Guardiola bekerja keras dengan mendatangkan Erling Haaland dan  İlkay Gündoğan dari klub Jerman. 

Perlahan tapi pasti, Pep mengubah keadaan Manchester City. Terbukti, Minggu (11/6/2023) dini hari nanti, Kevin De Bruyne dan kawan-kawan menghadapi tim wakil Italia, Inter Milan. Target treble winner dan untuk pertama kali meraih supremasi kasta tertinggi liga Eropa, Piala Champions, bukanlah hal mudah untuk Pep Guardiola. 

Ambisius, optimismis, nafsu dan terutama 'power' dikerahkan Pep Guardiola demi tropi Champions mendarat di Etihad Stadium. Beban, itu akan menghantuinya. Artinya, apabila Pep Guardiola berhasil juara Liga Champions merupakan prestasi terbesar bagi The Citizens. Selain treble winner, sejarah itu tercatat di kancah persepakbolaan Eropa. 

Nama Pep Guardiola akan disanjung, dipuja-puji, diagungkan dan mengangkat marwah Manchester City. Bagaimana dengan Inter Milan yang dalam misi ini sepertinya 'Tahu Diri'? Bukan apa-apa, Inter Milan dengan sejumlah pemain yang dimiliki, sepertinya cuma bisa melakukan perlawanan seadanya. 

Apalagi langkah Manchester City menuju Final taklah mudah. Tantangan besar saat ke Final memang lebih besar dialami The Citizens ketimbang Inter Milan. Pun begitu Inter Milan telah memperlihatkan aksinya saat menjuarai Coppa Italia 2022-2023. Simone Inzaghi membantai Fiorentina 2-1. Sayangnya mereka gagal berada di puncak, cuma berada di posisi ketiga akhir klasemen. 

Di sini dengan beban yang sedikit, armada Simone Inzaghi lebih leluasa. Campur baur alias kombinasi pemian senior plus junior yang diterapkan Simone Inzaghi, toh nyatanya berbuah hasil manis. Adanya Lauraro Martinez di lini depan dipadukan Romelu Lukaku, pemain gaek Henrikh Mkhitaryan, Edin Dzeko dan sejumlah lainnya begitu apik memberikan warna di Liga Champions. 

Nerazzurri sejauh ini juga begitu berkeinginan menggenggam tropi Champions untuk keempat kalinya. Menariknya, wakil negeri Pizza ini sudah pernah membawanya si Kuping Besar ke negerinya. Nah, itu yang sangat membedakan mereka dengan Manchester City yang belum pernah sekali pun mencium tropi Champions. 

Menelisik trek rekor musim ini (Liga Champions 2022-2023), banyak yang menjagokan Mancheter City juara. Penilaian dari susunan pemain, skill, dan lainnya termasuk di dalamnya kehebatan Pep Guardiola meracik anak buahnya. Pun demikian ini sepertinya sekadar di atas kertas semata. Sebab 'Bola Itu Bulat' sehingga sulit untuk diperkirakan. Siapa pemegang tropi bergengsi si Kuping Besar 
patut disaksikan pada Minggu dini hari WIB di Stadion Olimpiade Atatürk, Istanbul, Turki. 

Apakah Stadion Olimpiade Atatürk berpihak kepada Manchester City atau malah melenggangkan Inter Milan mengangkatnya untuk keempat kalinya. Stadion berkapsitas 76.092 penonton itu membuka sejarah The Citizens bersama Pep Guardiola atau mengubur harapan Erling Haaland bersama tim yang 
melambungkan namanya? Patut dinanti kiprah kedua tim Manchester City kontra Inter Milan. (redaksi)