Notification

×

Iklan

Anggota DPRD Sumut Sri Kumala Viral Marahi Mahasiswa, Ini Sosoknya

Minggu, 18 Juni 2023 | 20:07 WIB Last Updated 2023-06-18T13:07:15Z

Anggota DPRD Sumut, Sri Kumala. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Video anggota DPRD Sumut, Sri Kumala sedang memarahi mahasiswa viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi saat Sri Kumala melakukan kegiatan reses di Kecamatan Sei Kepayang, Asahan.


Dilihat pada akun TikTok atas nama Syafi'i SH membagikan video tersebut, Sabtu (17/6/2023). Terlihat puluhan orang berkumpul di acara reses yang dihadiri oleh anggota DPRD Sumut dari Partai Gerindra, Sri Kumala.


Pengunggah video menambahkan narasi pada video yang dibagikannya. "Apakah masih layak DPRD seperti ini dipilih lagi? Kalau gak mau dikritik ya jangan jadi anggota dewan buk," tulisnya.


Berikut ini informasi tentang sosok Sri Kumala yang dilansir dari laman resmi DPRD Sumut.


Biodata

Nama : Sri Kumala, SE, MM

T.T.L : Sei Mati, 20 Juni 1970

Agama ` : Islam

Jenis Kelamin: Wanita


Sri Kumala merupakan anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra yang berasal dari daerah pemilihan Sumut V yang meliputi Kabupaten Asahan, Batu Bara dan Kota Tanjung Balai.


Saat ini Sri Kumala dipercaya menjadi penasehat Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumut, anggota Komisi B, dan anggota Badan Musyawarah.


Sri Kumala telah membantah telah memarahi mahasiswa di depan warga. Apalagi peristiwa itu disebut sebagai bentuk arogansi, dia menepis hal itu.


"Bahwa kegiatan yang ada di desa Si Jawi-jawi itu menurut saya tidak benar (disebut arogan). Kenapa, bahwa di waktu awal sebelum saya buka kegiatan reses itu saya ada memperjelaskan kepada seluruh peserta bahwa yang namanya reses itu ada aturan," kata Sri Kumala kepada detikSumut melalui rekaman video.


Ia mengatakan selama menggelar reses, banyak warga yang keluar masuk ke dalam acara bahkan datang saat pertengahan kegiatan sehingga situasi reses tidak kondusif. Adapun lokasi reses di Desa Sei Jawi-jawi tersebut, diketahui memang digelar di tengah tanah lapang terbuka.


"Yang ujung-ujungnya (warga yang hadir) hanya (datang saat) mengambil momen acara yang dikatakan ada bagi-bagi makanan. Itulah yang dari awal saya minta kesepakatan bersama," ujarnya. (dts)