Notification

×

Iklan

Ketua Adlin Ginting: Akankah WA Pesek Kembali Ke Jalan?

Senin, 15 Mei 2023 | 10:54 WIB Last Updated 2023-05-15T04:07:33Z
Tamu dan undang yang menghadiri acara Halal Bi Halal digelar Warga Peduli Sekitar (WA Pesek) di hutan kanal. 

ARN24.NEWS --
Keberadaan hutan kanal yang berada di Kelurahan Pangkalan Masyur, Kecamatan Medan Johor kembali jadi sorotan. Tak cuma kegiatan yang kerap dilakukan setiap pekannya, berupa senam Rindu Alam, pengajian, dan rumah ibadahnya yang kini sudah berdiri di sana. Namun lebih  kepada grasak-grusuk mengenai surat teguran yang dilayangkan Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWS II) kepada komunitas Warga Peduli Lingkungan Sekitar (WA Pesek). 

Ya, diketahui selama beberapa tahun belakangan ini komunitas WA Pesek telah mengelola sebagian hutan kanal untuk sebagian aktivitas. Di kawasan itu pula merupakan markas besar (Mabes) WA Pesek.  Di sela halal bi halal, Minggu (14/5/2023), Ketua WA Pesek Adlin Ginting menyebut bahwa pihaknya telah menerima surat teguran dari BWS Sumatera II. 

"Intinya dari isi surat teguran itu WA Pesek diperintahkan untuk membongkar fasilitas yang ada di hutan kanal ini. Memang, kita mengakui lahan ini adalah milik pemerintah, tapi sejak beberapa tahun ini kita kelola. Dengan maksud membuka ruang aktivitas bermain, sarana refresing, dan olahraga. Tapi, ya mungkin, apa yang kita lakukan selama ini dipandang 'salah' oleh pemerintah. Sehingga kita mendapat surat teguran itu," ujar Adlin Ginting mengulas. 

Dengan dilayangkannya surat tersebut, Adlin menyatakan legowo. Hanya saja, pun demikian perlu dipertimbangkan. Pasalnya, tak ada yang negatif yang dibuat WA Pesek dalam pengelolaan hutan kanal. 

"Awalnya kita melihat sayang kalau area hutan kanal ini tidak dimanfaatkan. Apalagi dulunya kondisi hutan hutan penuh hutan dan rerumputan sehingga membuat orang takut untuk berkunjung ke sini. Nah, andai memang (WA Pesek) akan digusur, ya terpaksa kita kembali turun ke jalan untuk membuat kegiatan," tukas Adlin yang juga berprofesi sebagai pengacara ini. 

Sedangkan Lurah Pangkalan Masyur, Rivai Ramadhan Harahap menanggapi hal tersebut, akan berupaya mendiskusikannya kembali kepada tokoh masyarakat, ormas, tokoh agama dan lainnya yang ada di seputaran Kecamatan Medan Johor. 

"Kita akan mendiskusikan hal ini kepada pihak-pihak yang ada Kecamatan Medan Johor. Kita akan mengundang warga dan lainnya, untuk mencari solusi soal keberadaan hutan kanal yang telah dikelola oleh WA Pesek," imbuh Rivai Ramadhan Harahap. 

Sementara itu penasihat The Commmunity Solidaritas (The Comm's) Erwin Parinduri menyatakan mendukung penuh segala kegiatan yang dilakukan WA Pesek di hutan kanal. Apalagi, kata dia, sebagian anggota The Comm's juga membaur di WA Pesek, terutama turut andil dalam senam pagi Rindu Alam. 

"Visi dan misi WA Pesek tak jauh beda dengan The Comm's. Yakni fokus kepada sosial kemasyarakat dan lingkungan hidup. Jadi saya memandang apa yang telah dilakukan WA Pesek di hutan kanal sangat positif. Mengubah wajah hutan kanal yang dulunya menyeramkan, kini jadi lokasi plesiran, sarana bermain, aktivitas olahraga, edukasi dan lain sebagainya," ulas Erwin Parinduri. 

Di hutan kanal ini juga, lanjutnya, telah berdiri satu mushalla, ruang pengajian bagi kaum ibu-ibu, kolam bermain, sehingga membuat lokasi teduh dan asri. "Saya mendukung saran Lurah Pangkalan Masyur untuk mencari solusi atas keberadaan hutan kalan yang dikelola WA Pesek dengan adanya surat dari BWS Sumatera II ini. Semoga ada jalan keluarnya, tapi jangan sampai 'menggusur' keberadaan WA Pesek di hutan kanal ini," tandasnya. 

Hadir dalam acara halal bi halal WA Pesek di antaranya Lurah Pangkalan Masyur Rivai Ramadhan Harahap, Dewan Pengawas H Dahman Sitorus, personel The Comm's Dinar Masyuri, Indra Yani, Ikawangi, tokoh masyarakat Zulkhairi Pahlwan dan undangan lainnya termasuk keluarga besar senam Rindu Alam. (saze)