Kajati Sumut Idianto SH MH yang menegaskan akan memeriksa oknum jaksa berinisial EKT yang diduga melakukan pemerasan kepada seorang guru SD di Batubara. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Terkait viralnya oknum jaksa Kejari Batubara berinisial, EKT, di berbagai platform media, baik media sosial maupun media online yang diduga memeras guru SD Rp 80 juta (bukan Rp 100 juta dalam berita sebelumnya), akhirnya Kejati Sumut mengambil langkah tegas.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Uara (Kajati Sumut) Idianto SH MH didampingi Kasi Penkum Yos A Tarigan dalam siaran persnya, Minggu (14/5/2023) petang menyampaikan, bahwa jaksa tersebut sudah diperiksa di Bidang Pengawasan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
Pertama, telah melakukan pengamanan terhadap oknum jaksa berinisial EKT tersebut, dan oknum jaksa tersebut telah dibebaskan dari jabatan jaksa untuk sementara waktu
Ke dua, dari hasil pemeriksaan Jumat, 12 Mei 2023, Jaksa EKT telah diserahkan ke Bidang Pengawasan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ke tiga, pemeriksaan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Inspeksi Kasus dengan nomor Surat Perintah Nomor: PRINT-23/L.2/H.I.1/05/2023 tanggal 12 Mei 2023 untuk melakukan Inspeksi Kasus terhadap oknum Jaksa EKT.
Ke empat, atas dasar surat perintah tersebut maka pada Senin (15/5/2023) besok akan dilakukan pemeriksaan terhadap oknum Jaksa EKT, pelapor dan pihak-pihak terkait.
"Apabila dalam pemerikasaan Pengawasan terbukti, maka oknum jaksa tersebut akan diproses lebih lanjut sesuai aturan hukum yang berlaku. Jaksa EKT saat ini sudah dicopot dan sudah ditarik ke Kejati Sumut pemeriksaan fungsional oleh pengawasan," tegas Idianto.
Lebih lanjut Kajati Sumut menyampaikan, jika nantinya dalam pemeriksaan lanjutan diperoleh hasil bahwa jaksanya terbukti melakukan kesalahan maka akan diberikan tindakan tegas.
"Dalam setiap kesempatan, kita selalu ingatkan seluruh jajaran agar bekerja dengan profesional, berintegritas dan menjaga nama baik institusi, baik dalam kunjungan kerja, pengarahan Jaksa Agung dan pengarahan secara zoom. Apabila ada jaksa yang terbukti melakukan kesalahan maka akan ditindak tegas," katanya.
Jaksa Agung RI, tambah mantan Kajati Bali ini, selalu mewanti-wanti terhadap jajarannya jangan main-main terhadap penanganan perkara.
"Oleh karena itu tidak ada tempat bagi jaksa yang menyelewengkan jabatan jaksanya," tandas Idianto. (sh)